Quantcast
Channel: kuliner Archives - Pergi Dulu
Viewing all 62 articles
Browse latest View live

Sudirman Street: Tempat Kuliner Trending di Bandung

$
0
0

Setelah beberapa bulan mendengar maraknya postingan tentang Sudirman Street Bandung di sosial media, akhirnya minggu lalu kami berhasil mengunjungi tempat tersebut. Sempat malas ke sana karena katanya ramai banget terutama saat weekend. Kemarin waktu ke sana saat hujan gerimis jadi tidak terlalu ramai. So…apa itu Sudirman Street? Bisa dibilang Sudirman Street itu semacam food court yang lokasinya di gang yang dulunya merupakan jalan tembus antara Jalan Sudirman dengan Jalan Cibadak.

Kalau masuk dari sisi Jalan Sudirman, ada tempat parkir untuk motor di bagian depannya, sedangkan untuk mobil sepertinya agak sulit karena hari biasa pun harus rebutan kalau mau parkir di pinggir Jalan Sudirman. Katanya sih kalau bawa mobil lebih enak masuk lewat Jalan Cibadak karena ada area parkir yang cukup luas. Begitu masuk, ada berbagai konter makanan di sisi kiri kanannya. Ada yang konter permanen, ada juga gerobak-gerobak yang mangkal di pinggir. Di bagian tengahnya berjejer meja kursi untuk tempat makan pengunjung. Untuk jenis makanan, sepertinya cukup bervariasi mulai dari nasi, sate, jagung bakar, mie medan, martabak, juice, kopi, ronde jahe dan masih banyak lagi. Namun yang cukup menonjol adalah adanya berbagai pork dishes yang sepertinya saat ini sedang naik daun.Sudirman Street Food & Culinary Night

Kemarin kami cuma sempat mencoba Nasi Campur Hainan yang lumayan enak dengan harga sekitar 40 ribu. Cuma sayang penyajiannya pakai sendok bebek plastik yang tipis itu. Mungkin supaya tidak repot cuci-cuci. Lagipula di sana urusan bersih-bersih meja bukan urusan masing-masing konter. Jadi ada pihak cleaning service yang tugasnya mengambil piring-piring kotor dan membersihkan meja. Mungkin karena itu pihak penjual tidak mau repot-repot pakai peralatan makan yang bagus.

Selain itu satu hal yang kami kurang suka adalah banyaknya ‘touts’ yang menawarkan makanan/minuman sepanjang kami jalan. Jadi kesannya terlalu hard sell. Dipanggil-panggil saat berhenti sejenak untuk membaca menu yang tertera di depan konternya. Bahkan setiap beberapa menit sedang asyik kongkow-kongkow selalu ada yang menyela dan menawarkan “Maaf Ci, mungkin mau minum es lemon tea?” “Mau minum aqua atau teh botol?”. Bahkan ada penjual yang sengaja mampir ke meja untuk menawarkan pia jualannya padahal kami sedang makan. Haduh…agak gengges ya.

Tapi ya, karena sedang naik daun, yang belom pernah ke sana pasti penasaran dong? Langsung aja deh meluncur ke sana. Sampai sekarang sih masih selalu ramai baik weekday maupun weekend. Tapi tentu saja weekend jauh lebih ramai dan harus berebut cari parkiran ataupun tempat duduk. Oh ya, kalau hujan, meskipun sebagian konter tidak terkena hujan, namun ada area yang tidak terpayungi atap sehingga lumayan becek-becek dikit deh.

Sudirman Street
Masuk lewat Jalan Sudirman 107, Bandung (seberang Hotel Perdana Wisata)
atau masuk lewat Jalan Cibadak 114, Bandung
Jam buka: setiap hari (ada stall yang buka dari siang, ada yang mulai sekitar jam 6 sore, sampai malam)

The post Sudirman Street: Tempat Kuliner Trending di Bandung appeared first on Pergi Dulu.


RumZat Simplisio, Bandung: Keliling Dunia Lewat Rasa

$
0
0

Suka bingung mau makan apa dan di mana? Tentunya banyak yang suka begitu. Kadang mau makan jenis makanan apa pun masih belum tahu. Makanan Indonesia, makanan Barat, makanan Jepang, makanan Korea, Thailand ataupun Chinese food, semuanya ada di Bandung. Tapi menentukan mau ke resto mana untuk makan makanan jenis apa itu yang kadang bikin repot. Untungnya kami tahu satu tempat yang bisa diandalkan kalau lagi bingung mau makan apa. Rumah Lezat Simplisio (Rumzat Simplisio) yang ada di Jalan Karapitan bisa jadi solusi praktis buat yang masih belum tahu mau makan apa karena di sana tersedia banyak sekali jenis kuliner dari berbagai negara.Menu di RumZat Simplisio

Pertama kali kami berkunjung ke Rumzat Simplisio adalah sekitar awal Juni 2015 dalam rangka acara #TemuPergiDulu Bandung. Waktu itu mereka menawarkan untuk jadi venue acara #TemuPergiDulu sekaligus menyediakan makanan buat semua peserta! Dan dari sana kami tahu kalau RumZat Simplisio itu menyediakan banyak sekali menu makanan-makanan khas dunia. Mulai dari sushi & ramen ala Jepang, Tteokbokki Korea, pasta Italia, bitterballen Belanda, Laksa Singapur, Pho Vietnam, Nachos Meksiko, bahkan sampai makanan ala Filipina, Portugal dan Rusia. Tentunya tidak ketinggalan pula rice bowl dengan berbagai topping dan makanan Indonesia seperti soto, sop daging sampai kerupuk banjur ala Bandung. Dan yang paling penting, selain jenis makanannya banyak, harganya pun bersahabat dengan kantong.TemuPergiDulu Bandung

Setelah sekian lama tidak ke sana, baru kemarin kami ke sana lagi dan ternyata mereka punya wajah baru baik dari segi menu maupun penampakan restonya. Dinding resto dihiasi dengan lukisan bernuansa keliling dunia beserta kekhasannya. Lukisan stempel-stempel paspor pun menghiasi dinding tangga yang menuju lantai 2. Siap-siap aja deh, abis makan di sana jadi pengen traveling! Dari sisi menu, sekarang buku menunya digabung jadi satu dan tuebelll banget bukunya. Semua jenis menu dilengkapi dengan penjelasan yang rinci serta harga dan sebagian besar ada fotonya. Butuh waktu cukup lama buat kami untuk memilih mau makan apa karena semuanya menggiurkan.Mural stempel paspor di RumZat Simplisio

Karena kemarin waktu ke RumZat Simplisio kami datangnya berempat bersama 2 teman kami, Lia & Nadia, jadi lumayan bisa cicip banyak jenis makanan. Untuk cemilannya kami pesan Dutch Cheese Bitterballen (Rp 18.000) dan Mexican Nachos (Rp 20.000). Bitterballennya pas banget baik dari rasa maupun ukuran. Luarnya crispy tapi dalemnya lembut dari perpaduan daging sapi dan lelehan kejunya. Untuk Nachos ada banyak jenis toppingnya mulai dari keju, spicy tuna mayo, salmon mayo, dll. Enak dicemil sambil nunggu menu utamanya.

Masuk ke menu utama, masing-masing punya pilihan sendiri. Lia pesan Okonomiyaki (Rp 20.000), pancake gurih dengan saus manis mayonaise dan taburan katsuobushi (ikan). Nadia pesan Singapore Laksa (Rp 32.000) yang katanya sih mantap, kuahnya pedas dan creamy. Adam yang lagi kangen Western food langsung pilih Salmon Pasta (Rp 50.000) yang kematangannya al dente dan salmonnya pun terasa segar. Saya sendiri penasaran mencoba Chokoreto Chizu Ramen (Rp 35.000). Hayoh…makanan apa itu? Dari judulnya bisa ditebak kalau itu ramen dengan kuah keju coklat. Ih…aneh dong rasanya?! Ternyata setelah dicicipi rasanya gurih-gurih aja tuh. Ternyata cokelatnya di sini memberikan efek wangi coklat dan kuahnya terlihat seperti makan es krim coklat yang lumer. Tapi untuk rasa sih yang terasa justru kejunya yang gurih. Selain ramen kuah keju coklat mereka juga ada berbagai ramen unik lainnya seperti ramen kuah green tea dan ramen hitam. Jadi penasaran banget pengen nyoba kan? 😉Menu kuliner dunia di RumZat Simplisio

Untuk minuman, pilihannya pun tak kalah banyak. Mau teh, kopi, chocolate, milkshake, sampai yang seger-seger seperti Ais Limau Malaysia, Jeruk Peras, Pure Kiwi Juice sampai Virgin Mojito, semuanya ada. Kemarin Adam pesan Virgin Mojito dan saya pesan Milk & Malt rasa green tea. Minuman malt sereal gandum ini khas banget di negara-negara Barat seperti Inggris. Dan rasanya pun mantap karena mereka memakai bahan yang berkualitas, langsung beli produk impornya.

Masih ada cukup ruangan di dalam perut untuk dessert? Sebenarnya kami kemarin sudah cukup kenyang, tapi penasaran banget dengan menu dessert yang mereka punya. Akhirnya kami coba yang agak ringan saja, Bottled Milky Pudding (Rp 18.000). Ini unik banget loh cara makannya. Karena pudingnya dimasukin ke dalam botol, maka cara makannya adalah dengan disedot pake sedotan minuman. Selain itu kami juga sempat coba Mochi Cheesecake (Rp 23.000). Ini juga kreatif karena memadukan kue, krim keju dan mochi yang kenyal.Cemilan dan minuman di RumZat Simplisio

Ke RumZat Simplisio kayaknya ga cukup sekali karena ada banyak banget menunya yang bikin penasaran. Jadi walaupun ke sini berkali-kali ga akan bosen karena pilihan makanannya berbeda-beda. Oh ya, RumZat Simplisio sudah mendapat sertifikasi HALAL. Selain itu meskipun banyak menu yang mengandung daging, namun kalau ada yang vegetarian pun tidak usah khawatir. Lia & Nadia yang vegetarian pun sudah beberapa kali makan di sana dan tidak pernah kehabisan pilihan.

Rumah Lezat Simplisio
Jalan Karapitan 45A
Jam buka: Setiap hari jam 12.00 – 22.00 (hari Selasa tutup)

The post RumZat Simplisio, Bandung: Keliling Dunia Lewat Rasa appeared first on Pergi Dulu.

10 Tempat Ngopi di Bandung yang Recommended

$
0
0

First published: 29/9/14

Dalam beberapa tahun terakhir ini perkembangan coffee shop di Bandung bisa dibilang cukup pesat. Mulai dari yang hanya khusus untuk ngopi sambil nyemil kue sampai yang menyediakan makanan berat. Saya memang lebih suka minum teh dibandingkan ngopi, tapi dari Adam saya belajar menikmati berbagai atmosfer coffee shop yang tersebar di kota Bandung ini. Berikut ini adalah 10 tempat ngopi di Bandung yang populer, saya susun semata-mata berdasarkan kronologis kunjungan kami 😉 Oh ya, daftar ini mungkin berbeda tergantung masing-masing personal, namun yang pasti kesemuanya mengingatkan kami akan coffee shop – coffee shop yang ada di Australia, khususnya Melbourne yang memang merupakan salah satu pusat ngopi dunia!

One of the best coffee places in Melbourne

1. Noah’s Barn Coffeenery

Alamat: Jalan Garuda (Laks. Nurtanio) no. 39
Tempat ini sebenarnya sudah pernah kami review waktu kami pertama kali ke sana. Sejujurnya Noah’s Barn ini coffee shop modern pertama yang kami temukan sekitar tahun 2013. Lokasinya di Bandung Barat kebetulan paling dekat dengan rumah kami sehingga menjadi salah satu pilihan favorit untuk ngopi di Bandung. Di sini jugalah Adam memperkenalkan istilah ‘magic’ kepada barista-baristanya. Desain interiornya pun semakin berkembang sehingga atmosfernya semakin menyenangkan. Favorit saya saat ini adalah Ice Taro yang mantap banget rasanya. Selain itu walaupun belum banyak makanan berat, namun cemilan yang tersedia sudah semakin bervariasi dan berkualitas. Kalau mau ngopi sekalian makan berat, bisa datang ke Noah’s Barn yang ada di Jalan Dayang Sumbi no 2, daerah Dago. Di sana tempatnya jauh lebih luas dan bisa dipakai buat acara ultah/arisan/dll.

Noah's Barn

2. Two Hands Full

Alamat: Jalan Sukajadi 198A (bergeser sedikit dari tempat yang dulu)
Jarak antara ditemukannya Noah’s Barn dan Two Hands Full cukup jauh, mungkin hampir setahun. Konon katanya ownernya juga pernah training barista di Noah’s Barn. Yang kami sukai dari Two Hands Full ini adalah desainnya yang industrial banget, berbentuk bangunan yang unfinished dengan dekorasi yang cukup unik. Selain itu mereka juga menyediakan menu makanan Western yang mirip dengan cafe-cafe di Australia. Menunya berupa breakfast all day, favorit kami adalah Big Brekky yang isinya telur (bisa pilih scrambled, omelette, sunny side up), sosis, bacon, hash brown, tomat panggang dan daun bayam. Coffeeshop ini hampir selalu penuh baik di hari biasa maupun akhir pekan. Banyak mamih-mamih muda yang arisan ataupun sekedar kumpul-kumpul temu kangen. Atmosfernya memang enak banget sih buat ngumpul-ngumpul.

Two Hands Full

 3. Lacamera Coffee

Alamat: Jalan Naripan no. 79
Salah satu alasan kami ke sini awalnya adalah karena katanya di sini ada wifi super kencang. Dan ternyata memang benar…hehe. Tapi selain itu kopinya memang enak. Di sini juga banyak tersedia makanan berat mulai dari berbagai menu nasi, pasta sampai ke waffle. Ruangannya yang besar agak terkesan kosong sehingga tidak terasa suasana cozy seperti coffee shop pada umumnya. Makanannya pun buat kami agak kurang cocok untuk teman ngopi. Tapi kami masih rajin ke sana koq….kalau sedang butuh wifi ngebut :) Oh ya, buat penggemar green tea, di sini ada Waffle Green Tea loh, siapa tau mau coba salah satu yang termasuk 10 Kuliner Green Tea yang lagi Hits di Bandung ini.

Lacamera

4. Cups

Alamat: Jalan Trunojoyo 25
Awalnya tahu tentang coffee shop ini adalah dari teman yang posting foto Instagram. Kemudian dari foto itu kami lihat ada quote yang biasanya kami lihat di Market Lane Coffee, Queen Victoria Melbourne. Maka itu kami penasaran. Rupanya Cups memang baru dibuka ulang karena sebelumnya sempat tutup untuk berganti konsep. Bangunan dalamnya sangat menyenangkan, ada sinar matahari alami yang menembus atap, dihiasi berbagai tanaman yang bertengger di salah satu tembok utama. Kesan paling mendalam tentang Cups ini adalah: segalanya instagramable banget deh pokoknya! Mulai dari tatakan kertas, tatakan gelas, gelas keramik, sendok kayu, sampai kaktus mininya pun cantik. Mereka juga punya menu makanan yang lumayan pas buat menemani ngopi, seperti sandwich, burger, hotdog dan pancake.

Cups

5. Blue Doors

Alamat: Jalan Gandapura 61
Penasaran tentang tempat ini karena sempat melihat foto-foto Blue Doors dari para penikmat kopi asal Jakarta yang ramai-ramai ke sana saat main ke Bandung. Lokasinya memang agak nyempil sehingga agak sulit mencarinya. Pokoknya cari saja bangunan yang bagian depannya ada beberapa set meja dan kursi besi serta dipenuhi oleh orang-orang yang ngopi sambil merokok. Bagian dalamnya khusus untuk non-smoking area saja. Interiornya sangat cantik dengan lukisan-lukisan terpampang di tembok serta kaca panjang di salah satu sudut atas (mirip seperti Dukes di Melbourne). Ruangannya agak sempit memanjang, sehingga kadang agak berisik kalau sedang penuh dan ramai. Selain kopi enak, mereka juga menyediakan teh, berbagai racikan minuman segar termasuk Green Juice dan juga berbagai makanan yang mudah disajikan mulai dari Apple Crumble sampai makanan berat.

Blue Doors

6. Jack Runner Roastery

Alamat: Jalan Ciumbuleuit 42
Lagi-lagi tahu nama ini dari orang Jakarta. Bahkan namanya sudah tersebar sebelum mereka grand opening. Waktu kami ke sana mereka masih ‘trial opening’ katanya. Ternyata di sana kami ketemu barista yang dulunya sempat di Noah’s Barn. Dia sekarang bertugas meracik dan roasting biji kopi sendiri. Hasilnya memang maknyus. Kata Adam dan temannya yang juga dari Australia, katanya racikan kopi mereka yang paling kuat dan mantap. Eh tapi ga semua orang suka kopi yang ‘strong’ juga sih ya. Dekorasi dan interiornya cukup unik, dibuat sendiri dari kayu dan pipa-pipa. Lantai 2 digunakan untuk smoking area. Jika lapar, selain kue kecil mereka juga punya nasi goreng dan berbagai menu berat lainnya.

Jack Runner

7. Yellow Truck Coffee & Tea

Alamat: Jalan Linggawastu 11 (area Wastukencana)
Sebenarnya Yellow Truck sudah ada sejak lama di Jalan Pajajaran. Namun sejak 15 Desember 2014 mereka membuka lokasi baru di Linggawastu. Tempatnya menyenangkan sekali karena ramah buat para pekerja dengan laptop, wifinya lumayan kencang dan colokan listrik tersebar di mana-mana. Desainnya minimalis kreatif dengan nuansa kayu. Ada ruangan terpisah untuk smoking dan non-smoking tapi sayangnya asap rokok masih tercium di ruangan non-smoking karena ruangannya bersebelahan dan tidak ada pintu pemisah. Kopinya cukup murah, cuma Rp 18.000,- per gelas, ada juga berbagai cemilan kecil seperti kue-kue sebagai teman minum kopi/teh. Update: sekarang sudah ada banyak cabang Yellow Truck lainnya di Bandung. Di antaranya Yellow Truck Jalan Patuha 29, Jalan Garuda 66 dan Jalan Sunda 65. Tinggal dipilih saja yang paling dekat & nyaman lokasinya.

Yellow Truck Coffee Bandung

8. SF Roastery

Alamat: Ruko Rajawali Plaza 19, Jalan Rajawali Timur 18
Kami menemukan coffee shop ini di bulan Januari 2015 dan sepertinya memang belum terlalu lama buka. Lokasinya agak di luar tempat gaul Bandung karena terletak di sebuah kompleks ruko dan tidak terlihat dari jalan utama Rajawali, dekat pasar Andir. Namun ambience tempatnya sendiri cukup menyenangkan. Desain kayu sebagai hiasan tembok dan beberapa meja yang dibuat dari tutup tong jaman dahulu terlihat di ruangan ruko yang cukup kecil tersebut. 2 set meja kursi juga ada di depan ruko sebagai smoking area. Selain kopi dan ice matcha yang enak, mereka juga menyediakan beberapa menu pengganjal perut seperti banana cake, fettucini carbonara, nasi goreng dan roti bakar.

SF Roastery Bandung

9. Common Grounds Bandung

Alamat: Jalan Dr. Setiabudhi 49 (di kompleks ruko, setelah pom bensin kalau dari arah bawah)
Setelah beberapa kali menjambangi Common Grounds Jakarta, tentunya penasaran dong dengan Common Grounds Bandung. Bangunannya terletak di pojok area ruko, terlihat jelas karena berwarna putih dan cukup mencolok. Bergaya modern dan minimalis, sama dengan Common Grounds Jakarta, interiornya bernuansa tembok bata merah & putih serta lantai keramik kecil-kecil yang dipadukan dengan unsur kayu. Urusan kopi tentunya tidak usah diragukan lagi secara nama Common Grounds disebut-sebut sudah menghasilkan barista-barista yang memenangkan berbagai lomba kopi. Sama seperti di Jakarta, di sini juga mereka menyajikan makanan berat dan berbagai cake. Sayangnya harga yang dipakai di sini terasa sama seperti harga di Jakarta, jadinya untuk ukuran Bandung sangat terasa mahal. Menu breakfast all day mulai dari Rp 50.000,- dan cafe latte Rp 32.000,- belum termasuk pajak.Common Grounds Bandung

10. Southville Coffee

Alamat: Jalan Peta 249 (tidak jauh sesudah Mal Festival City Link)
Ini tempat ngopi terbaru yang kami datangi sebelum berangkat Europe Trip 2016. Kami seneng banget begitu dengar ada coffee shop di daerah selatan Bandung karena sebelumnya buat kami yang tinggal di selatan agak repot kalau mau ngopi enak. Salah satu hal lagi yang bikin kami senang adalah tempat ini selain menyajikan kopi enak juga menyajikan makanan enak. Makanannya bergaya Western sih, jadi memang cocok banget dengan selera Adam. Tapi buat Adam yang standar makanannya tinggi, ternyata Southville berhasil menyajikan makanan yang memuaskan melalui Cheese Burger dan Pork Benedict yang sudah kami coba. Untuk kopi, seperti biasa Adam pesan ‘magic’ dan rasanya bisa disejajarkan dengan favorit Adam lainnya: Noah’s Barn, Two Hands Full & Common Grounds. Buat yang tidak suka kopi di sana juga ada cold pressed juice dan berbagai minuman non-coffee lainnya.Southville Bandung

So….kalian paling suka coffee shop yang mana? Silakan share di kolom komentar Kalau ada tempat ngopi lain di Bandung yang kalian suka juga boleh share (asal jangan numpang ngiklan!), siapa tahu ada yang belum sempat kami satroni. Oh ya, FYI aja sih, semua tempat kopi ini kami datangi secara independen dan tidak ada unsur endorsement sama sekali. Kemudian jika kalian berpikir daftar ini isinya coffee shop mahal semua, memang sengaja dibuat yang style-ya serupa. Istilahnya mungkin lebih tepat tempat-tempat yang menyajikan ‘specialty coffee’. Ga enak toh kalau membandingan sesuatu yang tidak apple-to-apple.  Jangan khawatir, untuk daftar tempat ngopi murah di Bandung, tunggu postingan kami berikutnya ya :)

Kalau perlu akomodasi di Bandung, cek daftar penginapan berikut ini.

The post 10 Tempat Ngopi di Bandung yang Recommended appeared first on Pergi Dulu.

7 Kuliner Cirebon yang Wajib Dicoba

$
0
0

Awal tahun 2016 yang lalu kami pertama kalinya ke Cirebon untuk mengulik beberapa objek wisata dan kulinernya. Meskipun sebenarnya kami sudah mendapat breakfast buffet yang sangat mengenyangkan dan disediakan angkringan sore oleh Metland Hotel Cirebon, kami masih menyediakan tempat di perut kami untuk mencicipi kuliner lokal yang seru-seru di Cirebon.

Berikut ini 7 Kuliner Cirebon yang kami rekomendasikan. (Klik link di masing-masing bagian untuk review lebih lengkap dan info lokasi serta harganya.)

1. Nasi Jamblang

Ke Cirebon tentunya belum lengkap kalau belum cicip kuliner lokal yang satu ini. Nasi Jamblang ini semacam nasi campur, nasi putih yang dimakan dengan berbagai macam lauk pilihan yang tersedia. Yang bikin unik, nasinya dibungkus dengan porsi kecil-kecil menggunakan daun jati. Ada banyak sekali penjual nasi jamblang di kota Cirebon. Kami sempat mendapat rekomendasi dan mencicipi salah satunya. Baca review lengkap kami tentang Nasi Jamblang di sini.Nasi Jamblang Pitri Cirebon

2. Empal Gentong & Empal Asem

Empal ini mungkin bisa dibilang sotonya orang Cirebon. Empal Gentong menggunakan kuah santan kuning yang gurih, sedangkan Empal Asem kuahnya bening dengan cita rasa segar karena belimbing wuluhnya. Dua-duanya sama-sama enak dan harus dicoba. Baca review lengkap kami tentang Empal Gentong & Empal Asem (dan lokasinya) di sini.Empal Gentong & Empal Asem Cirebon

3. Nasi Lengko

Meskipun nasi lengko ini bisa didapat di mana-mana, tapi kalau sudah mampir ke kota asalnya, mesti coba juga dong. Nasi Lengko ini selain enak juga cocok buat vegetarian, nasi putih dengan taburan potongan toge, kucai dan tempe, disiram kuah kacang dan kecap manis. Sama seperti nasi jamblang, penjual nasi lengko di Cirebon juga ada banyak. Baca review lengkap kami tentang Nasi Lengko di sini.Nasi Lengko Haji Barno

4. Tahu Gejrot

Tahu Gejrot ini bisa dibilang cemilan khas Cirebon, berupa tahu goreng tawar yang dipotong-potong kemudian ditambah bumbu mentah dan disiram kuah sehingga rasanya jadi nano nano (asam, asin, manis, pedas). Ga susah cari penjual tahu gejrot di Cirebon. Penasaran dengan tahu gejrot ini? Baca review kami tentang Tahu Gejrot di sini.Tahu Gejrot Cirebon

5. Bubur Sop

Dari namanya mungkin sudah bisa ditebak kalau bubur sop ini bubur nasi yang disiram dengan kuah sop. Rasanya pun memang seperti makan bubur ayam yang dikombinasikan dengan soto ayam. Pas banget dimakan malam-malam atau saat hujan, biar bikin badan hangat. Baca review lengkap kami tentang Bubur Sop di sini.Bubur Sop Mang Kapi Cirebon

6. Gado-gado Ayam

Bayangkan kombinasi kupat tahu dengan soto ayam, yah kurang lebih seperti itulah Gado-gado ayam. Yang pasti kombinasi yang enak karena setiap komponennya juga enak. Penasaran di mana makan gado-gado ayam yang enak di Cirebon? Baca review lengkap kami tentang Gado-gado Ayam di sini.Gado-gado Ayam Mang Djum Cirebon

7. Bubur Toha

Buat yang kelaperan malem-malem di Cirebon, langsung aja meluncur ke lokasi Bubur Toha ini. Mereka sebetulnya buka setiap hari selama 24 jam alias buka non-stop. Selain bubur ayam, di sini juga ada bubur kacang hijau dan bubur ketan hitam. Baca review lengkap kami tentang Bubur Toha di sini.Bubur Ayam di Bubur Toha Cirebon

Ada beberapa kuliner lain yang katanya khas Cirebon tapi belum sempat kami cicipi. Yang pertama adalah mie kocklok yang katanya mie berkuah putih kental. Yang kedua adalah doclang, yang menurut beberapa teman lokal ga dicoba juga ga rugi sih….haha. Penasaran dengan kuliner Cirebon tersebut? Silakan mampir ke Cirebon buat liburan berikutnya.

PS: Waktu kami di Cirebon, kami suka banget Metland — reviewnya di sini. Kalau butuh rekomendasi akomodasi lain di Cirebon, bisa lihat review kami di sini

The post 7 Kuliner Cirebon yang Wajib Dicoba appeared first on Pergi Dulu.

Wild Grass, Bandung

$
0
0

Wild Grass adalah sebuah restoran baru yang hip dan trendy, berlokasi di daerah Ciumbuleuit yang udaranya masih cukup sejuk dan tidak terlalu macet. Sebenarnya kami sudah ke sana 2 kali, tapi pertama kali kami terpaksa batal masuk karena waiting listnya sangat panjang. Kedua kalinya kami berhasil masuk dan memesan duck rice, hamburger & beberapa minuman.Bangunan Wild Grass BandungMenurut kami makanannya OK. Hanya sekedar lumayan. Burgernya ditumpuk terlalu tinggi sehingga tidak bisa dimakan dengan tangan dan harus dimakan menggunakan pisau dan garpu. Adam menolak makan seperti itu karena burger seharusnya dimakan dengan tangan, bukan dipotong-potong pakai pisau & garpu. Tapi begitu diangkat, rotinya terbelah dan daging serta kejunya berceceran. Sangat berantakan. Rasanya sih sebenarnya enak, tapi sayangnya burgernya terlalu tinggi sehingga sulit dimakan.Burger di Wild GrassDuck rice yang dijanjikan katanya pakai shredded duck, nasi dan chorizo. Namun kami kecewa karena chorizo-nya ternyata cuma sosis, bukan chorizo yang sebenarnya. Chorizo asli seharusnya teksturnya kasar dengan potongan daging, tidak sehalus tekstur sosis pada umumnya. Kami kurang suka duck rice ini. Mungkin salah pilih atau terlalu berharap banyak. Duck rice ini seperti nasi goreng biasa. Kalau mau dibandingkan, makanannya selevel dengan Hummingbird yang sudah lama memang terkenal menyajikan makanan yang cukup enak. Namun seiring berjalannya waktu, Hummingbird mulai terasa kuno. Sayangnya, Wild Grass ini juga demikian.Duck Rice di Wild GrassSekarang tentang minumannya. Kami menunggu lebih dari 30 menit dan minuman kami belum datang juga. Adam sudah selesai makan tapi minuman belum datang juga. Kami sudah mengingatkan staff-nya sampai 3 kali dan Adam sampai mendatangi staff untuk minta minuman. Akhirnya datang juga minumannya. Tidak ada alasan untuk hal ini. Lupa sekali masih bisa dimengerti. Tapi kalau sampai harus diminta 3 kali?Bagian dalam Wild GrassAnyway, desain dari tempat ini sangat bagus, bisa dibilang paling modern di Bandung. Staffnya juga sangat sopan dan ramah. Makanannya OK. Kalau saja tempat ini sudah ada 2 tahun yang lalu, mungkin ini bisa jadi tempat yang paling bagus. Namun Bandung berkembang terus dan sayangnya Wild Grass ketinggalan dibandingkan tempat-tempat seperti Southville dan Common Grounds. Sebagai tempat dengan fitout yang paling bagus di Bandung, sangat disayangkan food & service-nya belum terlalu bagus. Semoga ke depannya jika ada perbaikan Wild Grass bisa jadi salah satu cafe terbaik di Bandung — sekarang sih belum.Interior Wild Grass Bandung

Wild Grass
Jalan Kareumbi No.10, Bandung
Jam buka: 0900 – 2200

Wild Grass, Bandung
Date Published: 06/15/2016
5 / 10 stars

The post Wild Grass, Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Otobengtiam: Kopitiam di atas Bengkel, Bandung

$
0
0

Konsep Otobengtiam sangat menarik karena menggabungkan bengkel dengan kopitiam. Kalo biasanya ada urusan ke bengkel males nunggu karena panas, kotor dan paling cuma bisa baca koran, nah Otobengtiam ini justru menawarkan alternatif yang sangat menarik dengan membangun kopitiam semi cafe tepat di atas bengkel tersebut.Interior Otobengtiam BandungBangunan Otobengtiam sangat luas dan memiliki 2 lantai. Masing2 lantai ada area indoor dan outdoor. Kursinya pun dibuat berbagai macam gaya. Ada kursi dan meja kayu biasa kalau mau makan berat. Kalau cuma mau nongkrong dan minum sambil pacaran bisa ambil sofa dengan meja pendeknya. Buat yang mau kerja dengan laptop juga mejanya ada yang lumayan enak buat kerja. Uniknya, mereka memaksimalkan tema bengkel dengan membuat peralatan berbau bengkel. Beberapa sofanya ada yang terbuat dari gentong logam yang didaur ulang dengan kreatif, meja kasir juga dibuat seperti bentuk mini truck. Pokoknya atmosfernya dibuat seperti sedang berada di dalam bengkel, tapi bersih dan adem.Kasir bernuansa bengkel di OtobengtiamUrusan makanan, mereka fokus pada makanan kopitiam ala Malaysia/Singapura. Jadi menu unggulannya seperti laksa Singapura, kwetiau goreng, roti cane & kare kambing. Kalau cuma mau cemil dan tidak mau makanan berat ada berbagai roti bakar (toast) dan gorengan (chicken lobak, tahu penang, tahu spicy bean, dll).Chicken Crispy ala OtobengtiamMinumannya juga tidak ketinggalan khas kopitiam, yakni teh tarik yang pembuatannya benar2 ditarik-tarik seperti aslinya (bukan dari sachet). Selain yang panas masuh banyak minuman dingin seperti jus, punch, dll.Teh Tarik di OtobengtiamUrusan harga, cukup terjangkau (antara 20-30rb per porsi). Waktu kemarin ini kami ke sana karena masih lumayan baru buka, mereka ada promo buy 2 mains get 1 snack. Katanya sih promonya ganti-ganti tiap beberapa bulan.Tahu Penang di OtobengtiamLokasi Otobengtiam ini ada di Jalan Terusan Pasirkoja. Lumayan jadi angin segar buat kami yang tinggal di pesisir selatan kota Bandung. Kalau dari jalan tol Jakarta, keluar di pintu tol Pasirkoja, kemudian lurus terus melewati persimpangan Pasirkoja & bypass, kemudian siap2 putar balik karena posisinya ada di sebelah kanan jalan. Kalau sudah sampe ke persimpangan FesLink, berarti sudah terlewat. Kalau dari arah FesLink atau Southville Coffee Bandung, tinggal belok kiri di persimpangan Pasirkoja dan posisi Otobengtiam ada di sebelah kiri. Harusnya sih gampang terlihat karena gedungnya lumayan besar dan terletak di pinggir jalan raya. Tempat parkirnya pun cukup luas.Banyak jenis kursi dan meja di OtobengtiamJadi, kalau lagi main-main di daerah selatan Bandung, atau lagi cari bengkel yang enak nunggunya, atau kalau lagi lapar banget dan baru saja keluar dari pintu tol Pasirkoja, ga usah susah cari tempat ketemuan atau buat nongkrong 😉

Otobengtiam
Jalan Terusan Pasirkoja 275, Bandung
Jam buka: 1100 – 2200

Otobengtiam, Bandung
Date Published: 06/28/2016
8 / 10 stars

The post Otobengtiam: Kopitiam di atas Bengkel, Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Sucre Pattisier and Chocolatier: Tempat Tea Time Asyik di Bandung

$
0
0

Dulu kalau nonton film-film Barat kayaknya enak lihat orang-orang sana menikmati tea time dengan sajian teh dan kue-kue kecil. Eh, sekarang di Bandung ada loh tempat yang cocok banget buat menikmati tea time sambil arisan atau sekedar ngobrol atau curhat bareng sahabat. Sucre yang awalnya menyuplai cake-cake cantik dan enak ke beberapa coffee shop di Bandung kini sudah punya outletnya sendiri.Bagian dalam Sucre PattisierLokasinya ada di Jalan Kaca-Kaca Wetan (antara Jalan Asia Afrika dan Jalan Lengkong Kecil) tapi akses masuknya cuma bisa dari Jalan Lengkong Kecil karena jalanannya searah. Tempat parkirnya tidak terlalu luas karena lokasinya seperti ruko yang berbagi jatah parkir dengan ruko di sebelahnya. Begitu masuk, saya langsung suka dengan atmosfer dan desain interiornya. Beberapa meja bulat dan meja kotak tersebar di ruangan. Kursinya memiliki sandaran punggung bernuansa pink dan sandaran tangan berbahan kayu.Interior cantik Sucre BandungElemen utama dari ruangan tersebut adalah display kaca yang memajang kue-kue cantik mereka. Waktu kemarin ke sana saya lihat displaynya terbagi menjadi 2. Satu display berisi berbagai macam chiffon cake dengan 12 pilihan rasa dengan warna yang cantik, mulai dari yang original, green tea, taro, cheese, banana, orange, pandan, dll. Satu display lagi berisi cake-cake cantik yang bentuknya sangat instagrammable dan jadi sayang untuk dimakan.Mousse cake ala SucreCake mereka sebenarnya enak dan kombinasi rasanya juga lumayan unik, namun beberapa ada yang cukup mahal harganya untuk ukuran harga di Bandung, misalnya untuk Bavarian Blueberry and Frangipane Tart harganya di atas Rp 40.000 per buah. Yang lainnya sekitar Rp 30.000-an. Chiffon cake-nya harganya Rp 11.000 per potongan tebal dan besar. Teksturnya sangat fluffy dan rasanya juga tidak bikin eneg. Sambil makan kue, kami pesan teh yang dijual per pot. Jadi memang cocoknya buat sharing rame-rame.Blueberry Frangipani TartOverall, tempatnya asik banget buat jadi pilihan temu kangen sama sahabat sambil ngeteh dan makan kue. Chiffon cake dan kue lainnya pun recommended. Tapi tidak ada makanan berat di sana, jadi memang cocoknya buat tea time. Jam bukanya pun waktu kemarin datang sih cuma sampai jam 6 sore. Jadi, kapan mau kongkow cantik di sana?Sucre tempat tea time di Bandung

Sucre Patissier & Chocolatier
Jalan Kaca-Kaca Wetan 3B, Bandung
Jam buka: 10.00-18.00

The post Sucre Pattisier and Chocolatier: Tempat Tea Time Asyik di Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Roti Selai: Warung Mungil di Dago, Bandung

$
0
0

Berlokasi di daerah Dago, tepatnya Jalan Raya Golf Dago, Roti Selai ini merupakan tempat yang super kecil namun menawarkan banyak jenis makanan. Selain jual selai-selaian & roti, sesuai namanya, di sini juga ada makanan berat. Kami tidak sempat mencoba roti & selainya namun sepertinya mereka punya menu tasting plate yang bisa pilih beberapa jenis selai untuk dimakan dengan roti. Sayangnya waktu itu staff di sana kurang proaktif menjelaskan produk2 selai yang mereka punya, padahal selai adalah salah satu produk spesialisasi mereka.Omelette SandwichKami sudah mencoba Omelette Rice dan Omelette Sandwich-nya. Nasi omeletnya enak, pakai jamur dan ayam asap dan telur dadarnya bertekstur halus karena banyak mengandung krim. Untuk minuman, selain minuman panas seperti kopi dan teh, mereka juga menyediakan lemonade & teh dingin yang sudah dikemas dalam botol plastik.Omelette Rice

Menu di Roti Selai BandungSeperti yang sudah disebutkan tadi, Roti Selai ini tempatnya kecil banget. Di bagian dalam cuma ada 2-3 kursi dengan meja bar yang menghadap tembok, sedangkan di luar hanya bisa untuk 5-6 orang dan menghadap tembok juga. Suasananya sih santai dan cukup sepi, enak kalo tidak terlalu banyak orang. Tapi kalau lagi banyak pengunjung lumayan juga terasa sesak dan harus giliran masuk untuk bisa pesan makanan di konter.Bagian luar Roti SelaiOverall boleh dicoba deh sebagai tempat nongkrong di Bandung. Selain makanannya cukup menarik, lokasinya juga enak lah di area Dago atas yang cukup sejuk. Kalau masuknya dari Jalan Juanda, lurus terus ke arah Jalan Cigadung Raya Barat, jangan belok ke Jalan Bukit Pakar Timur ataupun Jalan Raya Resort. Nanti ada rumah kecil di sebelah kiri, parkir bisa di seberangnya.Roti Selai di Dago Bandung

Roti Selai
Jl. Raya Golf Dago No.98, Ciburial (daerah Dago), Bandung
Harga makanan:Rp 15.000 – Rp 45.000
Harga minuman: Rp 10.000 – Rp 23.000
Jam buka: 07.30 – 17.00

The post Roti Selai: Warung Mungil di Dago, Bandung appeared first on Pergi Dulu.


Crémelin Pattiserie et Cafe, Bandung

$
0
0

Saat kami sedang di Bandung biasanya kami suka keliling-keliling mencari tempat baru untuk makan atau sekedar minum kopi. Dan Bandung memang tidak pernah kehabisan tempat-tempat seperti itu. Masalahnya banyak tempat baru yang menurut kami kurang lengkap. Kami suka tempat yang menyajikan makanan enak dan kopi yang enak. Kedengarannya sederhana, tapi tidak banyak yang sesuai dengan harapan kami. Cremelin Patisserie et Cafe adalah salah satu cafe yang cocok dengan selera kami.

Buka di awal tahun 2016, Cremelin kedengarannya seperti nama tempat di Moskow (Rusia), bukan Bandung. *Oh itu Kremlin….ok lanjut*. Kami sempat mencoba beberapa makanan & minumannya (bayar sendiri, bukan sebagai undangan makan gratis seperti food blogger pada umumnya). Awalnya kami tidak punya ekspektasi terlalu tinggi, namun ternyata hasilnya jauh di atas harapan karena rupanya mereka tahu ‘how to cook’.Tunisian ShakshukaKami pesan baked eggs (Tunisian Shakshuka) dan sesuai dengan harapan — tomato basenya enak, telurnya memiliki tingkat kematangan yang pas (putih telurnya baru mau matang, tidak terlalu encer ataupun terlalu matang) dan ada beberapa potong chorizo. Jauh lebih baik dari kebanyakan baked egg yang pernah kami makan di Indonesia.Russian Tefteli di Cremelin BandungBerikutnya ada Russian Tefteli yang merupakan hal baru buat kami. Karena belum pernah makan menu ini sebelumnya jadi kami tidak punya ekspektasi apa-apa. Ternyata makanannya berupa 3 bola daging, hampir seperti bitterballen tapi lebih enak, beberapa potong roti buatan sendiri dan saus krim yang seperti jenis saus di Rusia atau bergaya Eropa — ada banyak jamur, potongan bawang bombay dan krim. Kami suka sekali saat menemukan bahwa mereka menambahkan balsamic vinegar di atas saladnya. Jauh lebih enak dari salad yang polos tanpa dressing. Rupanya mereka tahu cara membuat salad jadi menyenangkan untuk dimakan.

Untuk urusan kopi, mereka menggunakan mesin Kees van Der Westen yang super funky dan biji kopi lokal dari Jakarta Roastery. Kalau kamu mencari kopi manual brew seperti aeropress, mereka menyajikan campuran biji hasil roasting di Malaysia tapi bijinya diimpor dari El Salvador dan Brazil — salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Hal ini menambah keragaman coffee scene di Bandung karena kebanyakan coffee shop lainnya menggunakan biji kopi lokal.La Manssion di Cremelin BandungYang terakhir adalah mengenai cake. Kami sangat suka cake yang ada di sini. Rupanya pemiliknya sempat belajar di La Cordon Bleu dan memang terlihat dari hasilnya. Fantastic flavours dan great execution. Salah satu yang sempat kami coba adalah La Manssion — kombinasi dahsyat dari markisa dan mangga. Yang kami suka dari cake ini adalah tidak terlalu manis. Salah satu masalah dari kebanyakan cake yang kami coba di Bandung adalah mereka mengandalkan rasa manis sebagai daya tarik utama. Namun di Cremelin mereka berusaha untuk mencampur rasa asam dan memastikan rasanya seimbang.Interior Cremelin BandungSecara keseluruhan kami sangat suka Cremelin. Tempatnya juga cukup nyaman buat yang kerja pakai laptop karena di sana ada free wifi dan mejanya enak buat kerja. Desain interiornya sederhana dan ambience-nya cerah. Bangunannya ada 2 lantai. Kalau ditanya kekurangannya, mungkin area parkirnya agak sulit karena lokasinya yang berupa ruko sehingga cuma ada 1-2 spot parkir mobil di depan cafe. Kalau penuh terpaksa parkir di pinggir.

Cremelin Pattiserie et Cafe
Jalan Abdul Rivai 3A, Bandung
Jam buka: Selasa – Minggu jam 7.30-22.00
Harga: Makanan berat Rp 45.000- Rp 50.000; Minuman Rp 20.000-Rp 30.000,-; Cake sekitar Rp 30.000,-

 

The post Crémelin Pattiserie et Cafe, Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Mimiti Coffee & Space, Bandung

$
0
0

Love! Kami baru saja menemukan satu tempat baru yang cocok untuk bersantai sambil minum kopi. Nama tempatnya “Mimiti”, Sunda banget kan?! Menurut bahasa Sunda, mimiti artinya awal (permulaan). Properti dari Mimiti ini didesain dengan sangat baik. Begitu kamu memasuki area parkiran, sudah terasa suasana sejuk & tenang dibandingkan dengan Jalan Sukajadi yang ada di depannya yang terlihat sangat padat dan ramai. Pokoknya serasa memasuki area spa di Bali gitu deh.Konter utama di Mimiti CoffeeDesain bangunan Mimiti didominasi oleh nuansa semen yang dipadukan secara sempurna dengan unsur kayu, perlengkapan yang modern serta air mancur sederhana di bagian luarnya. Kami suka desainnya karena sederhana, terasa damai dan tidak terlalu ‘try-hard’ / berlebihan seperti kebanyakan cafe-cafe hipster yang belakangan ini banyak muncul.Bagian dalam Mimiti CoffeeStaff Mimiti CoffeeBegitu masuk area ruangan ber-AC, kamu akan merasakan suasana groovy dengan lagu-lagu yang diputarnya dan disambut dengan sebuah mesin espresso tipe one group merk La Marzocco. Yang kami suka mengenai keberadaan mesin ini adalah lagi-lagi tidak berlebihan. Kebanyakan coffee shop di Bandung sebenarnya cukup memiliki mesin kopi yang kecil karena biasanya volume yang diproduksi juga tidak terlalu besar.La Marzocco espresso machineSama seperti coffee shop lain di Bandung, Mimiti juga menyediakan wifi gratis, namun rupanya di sini wifinya cukup cepat dan stabil, 20mbit download dan upload. Boleh dijadikan contoh nih buat coffee shop lain yang kadang meski sedia wifi tapi sering down ataupun lambat kalau lagi ada yang download film. #ehFlat White & Cappuccino di Mimiti CoffeeKarena Mimiti ini judulnya tempat ngopi, tentu kita harus membicarakan tentang kopinya. Sesuai dengan yang kami harapkan untuk coffee shop di Bandung, kopi di Mimiti juga mantap. Kami mencoba flat white dan cappuccino, dua-duanya selevel dengan coffee shop bagus lainnya di Bandung. Menurut kami banyak sekali coffee shop yang menyajikan kopi enak di Bandung, jadinya agak sulit kalau disuruh meranking coffee shop di Bandung cuma berdasarkan kopinya — karena semuanya extremely good.Homemade snacks di MimitiJadi dengan pertimbangan seperti itu, kami juga memasukkan unsur penilaian lainnya seperti makanan, wifi dan general ambience. Untuk makanan, di Mimiti cuma tersedia makanan kecil berupa kue-kue yang sepertinya homemade, di antaranya cinnamon roll dan banana bread. Rekomendasi kami sih Mimiti ini cocok untuk tempat ketemuan sama teman, klien atau sekedar ngobrol-ngobrol santai over a cup of coffee. Jangan sampe janjian lunch/dinner di sini karena ga ada makanan berat. Area outdoornya sangat menyenangkan karena cukup luas dan besar.Area outdoor Mimiti CoffeeSecara keseluruhan, kami memberikan nilai tinggi kepada Mimiti karena tempat ini cukup berbeda konsepnya dengan coffee shop lainnya dan jadi salah satu coffee shop terbaru kami di Bandung.

Mimiti Coffee & Space
Jalan Karangsari No.1, Bandung
Harga: Rp 30.000 untuk kopi, Rp 25.000 untuk kue
Jam buka: Setiap hari pukul 07.00 – 20.00

The post Mimiti Coffee & Space, Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Resto Vegan / Vegetarian Murah di Bandung

$
0
0

Sebenarnya tempat makan ini sudah lama ada di Bandung. Awalnya saya pikir ini tempat jual buku-buku religius…hehe..abisnya namanya serius banget. Kehidupan Tidak Pernah Berakhir ini rupanya warung makan yang menyajikan makanan khusus vegan (tanpa daging dan unsur produk binatang sama sekali termasuk susu, telur, keju, dll). Begitu masuk jangan kaget kalo disambut dengan meja berisi cemilan makanan vegetarian dan poster-poster besar tentang testimoni dari para pelaku vegetarian/vegan.Resto Vegan Murah di BandungMasuk ke ruang makan di bagian tengah, langsung saja menuju ke konter makanan di sebelah kiri. Di sini sistemnya seperti warteg, makannya nasi putih ditambah sayur2 yang bisa dipilih sendiri. Ada harga paket Rp. 8.000,- yang isinya nasi putih dan 3 macam sayur. Dulu waktu baru buka bahkan harganya cuma Rp. 6.000,-. Murah banget kan untuk makan kenyang di hari gini?!

Perlu diketahui bahwa yang dimaksud 3 macam sayur di sini memang benar-benar sayuran seperti tumis toge, sayur hijau, tempe, dll. Kalau mau ‘daging-dagingan’ seperti sate, gepuk, dll itu bisa tambah dengan harga terpisah karena biasanya mereka hitung per biji. Loh, tadi katanya vegetarian tapi koq ada daging? Jangan khawatir, daging di sini daging palsu koq. Biasanya bahannya tepung berprotein tinggi dan tekstur dan rasanya dibuat mirip-mirip daging. Ya…buat vegetarian ala-ala seperti saya yang masih kepengen makan daging, boleh lah. (Eh…saya bukan vegetarian sama sekali denk). Minumnya tersedia air putih gratis, tinggal ambil sendiri saja dari dispenser.Makanan vegan di Kehidupan Tidak Pernah BerakhirSelama makan, di sekeliling ruang makan ada banyak TV yang memutar rekaman testimoni keuntungan hidup sebagai vegetarian. Saking hebohnya, ada yang bilang ini mirip teknik indoktrinasi supaya semua pengunjungnya mau jadi vegetarian. Tapi ya jangan takut, di sini ga ada sales yang tiba-tiba nongol dan maksa kamu jadi vegetarian koq.

Bagian dalam Kehidupan Tidak Pernah BerakhirNah, lumayan sekarang jadi tahu ada tempat makan vegetarian yang halal & murah meriah di Bandung. Bisa jadi alternatif tempat makan sehat juga kalau misalnya lagi bawa tamu dari luar kota yang strict vegan atau tidak makan daging sama sekali.

Kehidupan Tidak Pernah Berakhir (Resto Vegan)
Jl. Pajajaran No. 63, Bandung
Jam buka: Setiap hari 06.00-21.00 (Sabtu-Minggu buka sampai jam 22.00)
Harga: Rp. 8.000,- untuk paket nasi + 4 sayur

The post Kehidupan Tidak Pernah Berakhir: Resto Vegan / Vegetarian Murah di Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Charm Thai: Resto Thai rasa otentik di Bandung

$
0
0

Dua tahun berturut-turut sempat menghabiskan 1-2 bulan tinggal di Thailand, alhasil sekarang kami sering kangen sama masakan Thailand. Namun sayangnya di Bandung agak susah cari makanan Thailand yang benar-benar cita rasa Thailand. Sampai akhirnya malam minggu kemarin sehabis stalking menunya di Instagram kami langsung mampir ke Charm Thai yang lokasinya ada di area ruko Paskal Hyper Square (bukan di food court).

Alasan kami memberanikan diri ke sana adalah dari hasil stalking menunya cukup familiar dengan menu-menu Isaan (Thailand Utara) dan dari beberapa komentar sempat ada dugaan kalau chefnya asli Thailand. Begitu sampai sana, tidak ada tanda-tanda keberadaan chef Thailand di sana selain semua staff menyambut dengan sapaan khas Thailand “Sawadee kha/khap”. Mau dijawab tapi koq kagok ya karena mereka kan orang Indonesia….haha. Sekilas lihat staf dapur sih kelihatannya semuanya orang Indonesia. Cuma dugaan kami mungkin sudah di-train oleh chef asli dari Thailand. FYI, Charm Thai memiliki menu pork.Bagian dalam Restoran Charm Thai Bandung

Karena bentuknya ruko, ruangan makan cuma ada di lantai 2 sedangkan lantai 1 nya cuma dapur dan lorong yang dihiasi mural bergambar tuktuk. Ruangan makan berisi meja-meja yang fleksibel bisa digeser-geser tergantung jumlah tamu. Waktu itu kami satu-satunya meja yang isinya cuma 2 orang, sisanya keluarga dan grup dalam jumlah besar semua.

Bicara soal menu, sesuai hasil stalking sebelumnya, memang banyak menu yang cukup familiar seperti Red Curry, Green Curry, Gai Yang (grilled chicken), Som Tum (papaya salad), Yum Wun Sen (salad with glass noodle), Thai Basil Chicken/Pork, Tom Kha (Coconut Curry) dan masih banyak lagi. Karena cuma 2 orang, akhirnya kami cuma pesan Thai Basil Pork Belly dan Red Curry. Adam pesan dessert Ruam Mit yang bentuknya seperti cendol kombinasi es campur yang isinya menggabungkan berbagai tekstur makanan mulai dari yang lunak seperti cendol sampai yang crunchy seperti water chestnut yang diberi warna khas pink. Saya sendiri minum Thai Tea tanpa susu yang gulanya dipisah. Rupanya di sana mereka menyebutnya Es Teh Tawar 🙂Makanan dan minuman di Charm Thai

Nasi putih datang dengan diletakkan di tempat aluminium berukir, yang kalau di Thailand sih mangkuk seperti itu dipakai untuk cangkir minum. Ngga apa-apa, masih cocok-cocok aja koq. Untuk Thai Basil Pork Belly aroma Thai basilnya sangat terasa, sedangkan untuk Red Curry meskipun warnanya agak pucat tapi rasanya cukup mirip dengan Red Curry di Thailand. Satu lagi yang bikin kami tertawa-tawa adalah melihat potongan samcan (pork belly)-nya yang tebal seperti di Thailand, biasanya kan kalau di Indonesia urusan daging kebanyakan potongannya tipiiiiissss banget.

Overall Charm Thai cukup mengobati kangen kami terhadap masakan Thailand. Kami memang bukan ahli masakan Thailand, namun kami menilai berdasarkan apa yang pernah kami rasakan di Thailand dan menurut kami Charm Thai ini cita rasa masakannya cukup otentik.

Jadi, buat yang belum pernah mencoba masakan Thailand atau malah kangen masakan Thailand di Bandung bisa mampir ke sini. Servisnya cukup cepat dan pelayannya juga cukup sigap.

Charm Thai
Paskal Hyper Square A6
Harga: Rp. 30.000 – Rp. 60.000 (makanan), Rp. 8.000 – 22.000 (minuman), Rp. 27.000,- (dessert)
Jam buka: Selasa – Sabtu 11.00-22.00, Minggu 10.00-22.00

The post Charm Thai: Resto Thai rasa otentik di Bandung appeared first on Pergi Dulu.

Hunting Kuliner Lokal di Taipei City, Taiwan

$
0
0

Setiap kali traveling ke tempat baru pasti kami berdua harus menyeimbangkan antara  ‘makan enak’ atau ‘makan makanan lokal’. Jangan salah, bukan berarti makanan lokal pasti tidak enak. Tapi hunting makanan lokal lebih besar tantangannya. Pertama karena infonya lebih harus dalam digali, kedua karena kemungkinan besar lidah kurang terbiasa. Jadinya seringkali malas nyoba sesuatu yang kita sendiri ga yakin bakal suka.

Adam biasanya yang ngurusin ‘makanan enak’ karena buat dia salah satu hal yang wajib dicari di tiap tempat adalah kopi yang enak dan cake yang nikmat. Sedangkan Susan biasanya lebih penasaran dengan jajanan lokal. Meskipun ga semuanya cocok, asalkan tidak berhubungan dengan jeroan atau yang aneh-aneh, biasanya sih pengen coba.Raohe Night MarketBerikut ini hasil hunting kuliner lokal yang kami lakukan di Taipei City. Kebanyakan kami dapatkan di night market, tapi sebagian ada yang kami dapatkan dari warung-warung lokal dari hasil riset foursquare di sekitar tempat kami nginap.

1. Stinky Tofu

Ini kayaknya yang jadi ikon utama kuliner lokal Taiwan, ada di seluruh penjuru Taiwan bukan cuma di Taipei City aja. Gampang deteksinya, begitu ada bau-bauan kurang enak berarti ada gerobak penjual stinky tofu di dekat sana. Haha…baunya agak nyengat bernuansa fermentasi, tapi kalau lagi dimakan sih ga gitu kerasa. Paling kalau dicium-cium lumayan kerasa bau asem-nya.

Kalau yang original tahunya kotak-kotak, tabur acar sayur dan sambel encer, agak keliatan kayak tahu gejrot sih 😉 Kemarin kami cobanya yang hipster, bentuknya kayak stik panjang-panjang dan bisa pilih taburan saus keju, tartar, honey mustard, wasabi, dll.

Harga: NT$60/cup di Raohe Night Market.Stinky Tofu

2. Scallion Pancakes (martabak daun bawang)

Tertarik coba karena kayaknya menarik, apalagi kalau kamu suka daun bawang. Kalau ga suka daun bawang, jauhi makanan ini karena isinya penuh dengan irisan daun bawang. Bentuknya kayak ular melingkar terus digoreng dengan minyak yang sangat sedikit sampai kecoklatan di kedua sisinya.

Kulitnya kayak bahan kulit martabak tapi ga garing kriuk-kriuk. Rasanya lumayan enak, gurih-gurih manis alami dari daun bawangnya.

Harga: NT$40 di Raohe Night Market.Scallion Pancake

3. Frying Milk

Mungkin maksudnya Fried Milk? Anyway, seperti yang bisa ditebak, itu adalah susu goreng. Hah? Pegimana bikin susu goreng?! Kalo dilihat-lihat dari stock yang dibawa, cairan susu yang kemungkinan dicampur gelatin didiamkan hingga mengental dan bisa dipotong-potong. 3 potong susu ditusukkan dengan menggunakan tusuk sate kemudian digoreng di dalam minyak panas.Frying Milk Shihlin MarketBiasanya si penjual akan selalu kasih yang fresh from the frying pan dan bilang “hati-hati panas”. Betul panas banget, hati-hati mulut melepuh. Begitu digigit luarnya crunchy, dalamnya manis dan lumer di mulut tapi ga sampe netes-netes gitu sih. Ga bikin kenyang tapi unik aja buat dicoba.

Harga: NT$20 di Shihlin Night Market. Frying Milk Taiwan

4. Pearl Milk Tea

Belum lengkap rasanya kalau belum minum Pearl Tea di tempat kelahirannya di Taiwan. Konon katanya Pearl Milk Tea pertama kali dipopulerkan oleh salah satu toko di Taichung tahun 1983. Kami sudah mendatangi tempat tersebut, tapi tidak perlu repot cari Pearl Milk Tea di Taiwan karena hampir setiap beberapa meter (khususnya di kota-kota besar) pasti ada penjual Pearl Milk Tea.

Menurut kami pearl di sini lebih kecil ukurannya dan lebih lembek sehingga ga terlalu cape ngunyahnya. Kombinasinya ada banyak, tapi kami suka yang original dan simple seperti Brown Sugar Pearl Milk Tea.

Harga: NT$40-60 tergantung kombinasi, di Shihlin Night Market. Pearl Tea Shihlin Market

5. Hot Star Fried Chicken

Pertama kali liat ini di Shihlin Night Market dan antriannya panjang. Katanya originalnya memang di sini dan mereka cuma jual 1 jenis makanan yaitu large fried chicken alias ayam goreng tepung raksasa. Bentuknya fillet (tanpa tulang) dan ukurannya gueeeedeeee banget. Kulit tepungnya tebal, kata Adam sih agak terlalu tebal. Tapi tepungnya dicampur bumbu sehingga rasanya enak, bukan cuma tepung tawar.Hot Star Chicken Shihlin MarketSebelum dikasih, petugasnya selalu tanya mau pedas atau tidak. Kalau mau akan dikecrotin bubuk cabe lagi, ga pedes sih, malah enak jadi ada kick-nya. Nemu Hot Star Fried Chicken lagi di area Ximending, tapi di sini pilihannya banyak. Bukan cuma large fried chicken, tapi juga ada fried king oyster mushroom, fried boneless chicken nugget, fried scallop and squid balls, tempura, dll.

Harga large fried chicken: NT$70 di Shihlin Night Market. Hot Star Large Chicken

6. Xiao Long Bao (steamed soup dumpling)

Restoran terkenal yang menyajikan xiao long bao sudah tersebar ke berbagai negara, yaitu Din Tai Fung. Lokasi Din Tai Fung yang original ada di Xinyi Road, Taipei City. Siap-siap aja antrian panjang setiap hari. Xiao Long Bao itu dumpling berisi minced pork yang kalau kulitnya digigit ada sedikit kuahnya. Enak dimakan panas-panas pakai sumpit dan sendok bebek untuk nadah kuah yang belepotan.

Kalau malas antri ada banyak sekali restoran di Taiwan yang menyajikan berbagai jenis steamed dumpling termasuk xiao long bao.

Harga: NT$150/10 buah di sebuah resto lokal. Xiao Long Bao

7. Lu Rou Fan (braised pork rice)

Buat penggemar babi kecap pasti akan suka makanan ini. Mirip banget dengan babi kecap sih, tapi dagingnya menggunakan samcan (pork belly) semua sehingga sangat fatty. Ada 2 pilihan, lu rou fan yang biasa dan murah pakai daging yang sudah diiris kotak-kotak kecil kemudian ditabur di atas nasi putih kemudian disiram kuah kecapnya. Kalau mau yang lebih besar porsi dagingnya, kadang ada opsi sepotong pork belly besar dan tebal yang tidak dipotong-potong, biasanya harganya juga lebih mahal.Lu Rou Fan BesarLu rou fan porsi kecil sangat murah dan cukup mengenyangkan. Buat saya sih cukup, tapi buat bule-bule biasanya pesan yang ukuran besar. Resto khusus lu rou fan yang recommended dan pakai antri (tapi cepat banget koq majunya) di Taipei City adalah Jing Fen Braised Pork Rice (di foursquare tertulis Kinfen Braised Pork Rice). Tapi selain itu banyak banget koq yang jual lu rou fan di mana-mana.

Harga: NTD$30 porsi kecil, NT$65 untuk nasi dengan pork belly utuh di Jing Fen Braised Pork Rice. Lu Rou Fan Kecil

8. Candied fruits

Sebenarnya snack ini simple banget, tapi tampilannya cukup menggoda. Strawberry ukuran besar yang warnanya merah merona dan terlihat ranum ditata menggunakan tusuk sate kemudian dicelupkan ke dalam cairan gula. Kemudian ditunggu sampai lapisan gulanya mengeras baru dipajang. Lapisan gulanya bikin tampilan mengkilat seperti kaca.Candied FruitsSaat digigit lapisan gulanya retak sehingga memberikan tekstur yang menarik saat mengunyah daging strawberry yang lembek. Rasa manisnya pun berbaur dengan sedikit rasa asam dari buah. Selain strawberry, beberapa penjual mengkombinasikannya dengan tomat cherry, kiwi, plum, irisan belimbing, pokoknya buah apa aja deh yang bisa ditusuk pake tusuk sate.

Harga: NT$50 untuk 1 tusuk dengan 3 butir stroberi dan 1 tomat cherry.Candied Strawberries

9. Fu zhou noodle

Sejauh ini fu zhou noodle paling mirip dengan yamien Bandung yang merupakan salah satu makanan favorit saya. Intinya, fu zhou noodle itu mie kuning rebus yang diaduk-aduk pake minyak wijen kemudian ditaburi potongan daun bawang segar. Mirip dengan yamien polos kan? Dan di sana dry noodle seperti itu (tidak berkuah) juga disebut ‘yi mian’.

Kemarin ini kami makan yang ada topping daging cincang masak kecap-nya. Di Bandung beberapa yamien non-halal juga begitu tampilannya. Kalau dilihat dari sejarahnya, banyak makanan Chinese di Bandung yang kemungkinan asal penyebarannya dari daerah Fu Zhou di China, makanya banyak kemiripannya.

Harga: NT$40 untuk porsi kecil di Yi Ping Fu Zhou Noodle House.Fu Zhou Noodle

10. Sarapan ala Taiwan

Ini beneran disebut sarapan ala Taiwan karena selama 2.5 minggu di Taiwan, di setiap kota pasti ada kedai yang khusus jualan makanan untuk sarapan ini. Jenis makanannya macam-macam tapi sebagian besar jual susu kedelai.

Yang menarik, selain susu kedelai yang diminum manis, ada yang disebut salty soy milk! Rupanya salty soy milk itu tidak diminum begitu saja melainkan dimakan. Cairan susu kedelai polos dicampur dengan condiment yang mirip dengan condiment bubur ayam, ada daun bawang, bawang goreng, irisan cakue dan udang kering cilik-cilik.

Di sela-sela gerakan tangan si om penjual soy milk yang super cepat, ada satu bahan rahasia yang fungsinya mengentalkan susu kedelai jadi curd (dadih). Jadinya cairan susu di mangkuk itu memisahkan diri, ada yang menggumpal mengapung sedangkan cairannya jadi bening. Rasanya enak-enak aja sih, teksturnya jadi kayak makan isian tahu sumedang tanpa kulit garingnya.Sarapan Ala TaiwanSelain soy milk, menu yang hampir selalu menemani adalah cakue. Tapi kadang cakuenya sudah dingin karena tidak digoreng fresh. Selain itu ada juga yang disebut chinese pancake (semacam roti cane) yang diisi telur dadar atau pork chop. Ada juga nasi yang digulung dengan isi abon, potongan cakue kemudian gulungan nasinya dibungkus lagi pakau telur dadar.

Banyak deh kombinasinya, sebagian besar bahan utamanya ya cakue, telur dadar, kulit roti, abon, daging tipis. Ada juga yang jual bapao isi daging atau bapao polos (mantau) yang diisi telur/daging. Tiap tempat punya menu andalannya masing-masing. Beberapa tempat sarapan populer di Taipei di antaranya Fu Hang Soy Milk dan Yong He Soy Milk King.

Harga: tidak sampai NT$100 untuk sarapan mengenyangkan 2 orang di Yong He Soy Milk.Tempat Sarapan Lokal Di Taipei

11. Dessert campur-campur

Ada banyak sekali kedai khusus jual dessert yang isinya semangkuk isi berbagai jenis isian mulai dari taro ball, kolang-kaling (eh ga tau beneran kolang-kaling apa bukan, pokoknya kenyal-kenyal gitu), tofu pudding, almond pudding, jelly, cincau hitam, kacang merah, dll. Pokoknya semua ditumplekin di satu mangkok terus ditambah es serut dan cairan gula.Dessert CampurKemarin ini kami coba yang di Raohe Night Market dan agak kurang cocok. Teksturnya kenyal-kenyal semua dan isinya terlalu banyak, jadinya blenek walopun udah semangkuk berdua. Kalau suka yang panas juga ada dessert panas, biasanya berkuah jahe. Ini yang local style ya. Kalau yang modern ala-ala Hong Tang gitu juga banyak, pake potongan mangga, es serut, es krim.

Harga: NT$50 di Raohe Night Market.Mango Dessert

12. Matsusaka Pork

Denger nama Matsusaka langsung inget jenis daging sapi paling top di Jepang selain Kobe beef dan Hida beef. Tapi rupanya Matsusaka Pork belum tentu berasal dari Jepang. Konon katanya karena nama Matsusaka itu menjamin kalau daging tersebut berkualitas tinggi (memiliki rasio tertentu antara daging dan lemak), banyak bisnis makanan di Taiwan menggunakan nama tersebut untuk ‘menjual’ produknya.Matsusaka Pork Raohe Night MarketKami mencoba grilled pork yang diiris tipis-tipis kemudian disemprot cairan lemon. Teksturnya mantap banget, lembut saat dikunyah tapi masih crunchy. Rasanya tidak berlebihan karena tidak pakai banyak bumbu, semprotan lemonnya bikin taste jadi fresh.

Harga: NT$100 untuk porsi kecil, NT$150 porsi besar di Raohe Night Market.Matsusaka Pork

13. Grilled Mochi

Nemu ini waktu ngubek-ngubek foursquare di daerah Ximending. Kedengarannya menarik, mochi dibakar kemudian disiram pakai topping pilihan, bisa manis atau asin. Yang manis pilihannya: susu kental manis, saus coklat, saus green tea, keju, kacang, wijen hitam. Yang asin pilihannya saus bbq, thai spicy, thai curry dan japanese soy sauce.Grilled MochiMochinya berbentuk balok yang lagi-lagi ditusuk pakai tusuk sate. Dibakarnya seperti bakar sate, dibalik-balik hingga ada hangus-hangus sedikit. Antriannya kadang panjang, tapi menurut kami sausnya agak mengecewakan. Kami pilih saus coklat dan sausnya encer-encer gitu. Mochinya pun biasa aja kayak makan ketan bakar polos.

Harga: NT$35 di pasar malam di area Ximending. Grilled Mochi Saus CoklatSemua yang disebut di atas sudah kami coba sendiri. Lokasi sebagian besar ada banyak, yang disebutkan di atas adalah lokasi yang kami kunjungi dan harga yang kami bayar. Beda lokasi bisa jadi beda harga. Ada beberapa makanan lokal lainnya yang lumayan terkenal di Taipei tapi tidak sempat kami coba dengan beberapa alasan: tidak terlalu suka jadinya tergeser dalam daftar prioritas, memang tidak suka jadi males nyoba, atau antriannya terlalu panjang (a.k.a males antri).Grilled Seafood Di Night MarketKalau penasaran dan pas kebetulan ada kesempatan, bisa coba: Beef Noodle, Ah Chung Rice Flour Noodle di Ximending, Beef Cubes dan berbagai grilled seafood. Buat yang pengen tau cafe-cafe enak di Taipei, nanti akan ada postingan khusus tentang ini. Tungguin ya! Ada yang udah pernah coba makanan-makanan di atas? Yang mana favorit kamu atau yang paling bikin penasaran? 😉

The post Hunting Kuliner Lokal di Taipei City, Taiwan appeared first on Pergi Dulu.

Cicip Kuliner di Taichung, Taiwan

$
0
0

Kalau sebelumnya kami sudah ceritakan Ada Apa di Taichung, kali ini kami mau bagikan sedikit info tentang kuliner yang sempat kami cicip di Taichung, Taiwan. Beberapa waktu lalu kami pernah bikin daftar kuliner lokal di Taipei yang kebanyakan nemu di pasar malam. Kali ini daftar kulinernya isinya gado-gado, ada yang kuliner lokal, jajanan di pasar hingga ke cafe yang modern. Sudah siap dibikin lapar?

1. Taichung Meatballs

Dimulai dari kuliner yang menurut kami paling khas daerah sini. Hasil browsing sana sini katanya Taichung meatball (dalam bahasa lokal Taichung ba wan) ini khas Taichung, makanya penasaran banget pengen cicip. Namanya meatball tapi jangan bayangin baso sapi bulet-bulet kayak di Indonesia. Taichung meatball ini bentuknya daging cincang (pork) yang dibungkus pakai lapisan kental seperti mochi, kemudian digoreng.
Mao Chuan Taichung MeatballTaichung meatball ini disajikan panas-panas di dalam mangkok kecil, disiram bumbu sesuai selera. Ada yang pakai sambal pedas manis, ada juga yang pakai kecap, sedikit cuka dan cacahan bawang putih. Taichung meatball ini baru digoreng kalau ada yang pesan, jadinya selalu disajikan hot from the frying pan. Fresh!Wonton Mee Di Mao ChuanAda beberapa tempat di Taichung yang khusus jual Taichung meatball, kami cuma sempat coba 1 kali di Mao Chuan Wonton & Taiwanese Meatball yang berlokasi di dekat Second Market. Di sini selain ada Taichung meatball juga ada mie pangsit. Sama-sama enak koq!

Lokasi: No 225-1, Zhongzheng Rd, Central District, Taichung.
Harga: NT$100 untuk 1 meatball dan 1 yamien pangsit

2. Three Generations Yee Mien

Masih berlokasi di Second Market, kedai mie ini selalu ramai. Mungkin karena sudah turun-temurun setidaknya 3 generasi (nebak dari namanya ;)). Yee Mien ini bahasa Mandarin yang kalau diartikan adalah ‘dry noodles’. Bisa dibilang ini sama dengan yamien yang banyak dijual di Bandung. Pakai mie kuning yang direbus, disaring kering kemudian diaduk-aduk pakai kecap dan minyak.Three Generation NoodlesToppingnya pakai daging cincang (kebanyakan pork) dan irisan daun bawang. Untuk side dish bisa pakai kuah polos atau kuah isi baso. Basonya bukan baso sapi, tapi 3 jenis seafood ball yang berbeda. Tempatnya di dalam pasar, meskipun sudah punya 2 kios, masih saja selalu ramai sampai buka meja di koridor. Gampang deh pokoknya nyari tempat ini, tinggal cari aja yang rame antriannya.

Lokasi: No 1-7, Sec 2, Sanmin Rd (Second Market).
Harga: NT$110 untuk 1 yamien polos & 1 yamien plus kuah basoYee Mian Di Second Market

3. Ban Yue Shau (pancake)

Ini salah satu makanan yang kami coba di Yizhong Street Night Market. Secara literal ban yue shau artinya snack berbentuk setengah bulan. Dibikinnya dari semacam pancake tipis (mirip roti cane tapi lebih tebal dan kenyal) yang diisi dengan 4 pilihan daging: pork, tuna, ayam dan sapi, kemudian dilipat di tengah sehingga bentuknya seperti setengah bulan (ban yue).Ban Yue Shao PancakeDitambah lagi dengan kocokan putih telur yang digoreng garing plus irisan daun bawang dan saus kecap. Kalau mau lebih spesial lagi bisa ditambah keju. Rasanya enak banget karena tekstur crispy dari kulitnya dan juicy dari dari isiannya. Kurang mengenyangkan sih, lebih cenderung sebagai snack aja. Tapi ga apa-apa, masih banyak jajanan lain di pasar malam ini yang wajib dicoba!

Lokasi: Yizhong Street Night Market.
Harga: NT$40Ban Yue Shao Yizhong Street

4. Dao Xiao Mien (Knife Cut Noodles)

Karena makan ban yue shao masih kurang kenyang, kami coba makanan yang lebih ‘serius’. Kali ini kami bolak-balik liatin papan petunjuk nama toko buat nyari yang bertuliskan Shan Shi Dao Xiao Mien Shi Guan. Nah lho…ribet kan namanya?! Haha…intinya kedai ini jualan mie yang dipotong manual pakai pisau.

Kalau dulu disebut hand-sliced noodle karena pisaunya dipegang oleh tangan manusia, sekarang seiring dengan teknologi pisaunya dipegang sama robot berupa tangan alias mesin yang sudah diset. Jadi tinggal taruh adonannya, nyalakan mesinnya, langsung deh pisaunya bergerak cepat memotong adonan jadi mie pendek-pendek dan dilemparkan otomatis ke dalam wajan berisi air mendidih dan langsung dimasak.Knife Cut NoodleMie yang sudah dipotong-potong dan direbus itu kemudian ditiriskan dan diolah sesuai pesanan. Bisa jadi mie kuah ataupun mie goreng. Kami pesan mie goreng yang dimasak dengan daging sapi. Teksturnya jauh lebih tebal dan lebih kenyal dari mie pada umumnya. Kelihatannya seperti kwetiaw tapi masih lebih tebal lagi dari kwetiaw. Untuk rasa sih tidak terlalu istimewa tapi sangat enjoyable apalagi mengingat kesegaran bahannya. Mie baru dipotong-potong kalau ada yang pesan, jadi terasa banget fresh.

Lokasi: 18 Yutsai South Street, Yizhong Street Night Market.
Harga: NT$70

5. Yizhong Fong Ran Ice

Setiap makan malam biasanya Adam hampir selalu minta dessert (kecuali kalau lagi kekenyangan banget). Oleh karena itu habis jajan beberapa snack di Yizhong Street Night Market kami mulai mencari makanan penutup. Ketemu satu warung di daerah yang agak sepi karena bukan di tengah pusat keramaian pasar, bentuknya seperti garasi yang ada gerobak di depannya.Fong Ran IceMereka jual dessert berupa Fong Ran Ice. Isinya es serut yang ditumpuk topping berupa red beans dan ice cream kemudian disiram saus plum. Begitu dicicip awalnya rasa sausnya agak nonjok, mungkin karena ga terbiasa dengan rasa manis plum yang kuat yang kemudian diseimbangkan dengan garam. Jadinya asem manis asin kayak permen nano-nano gitu. Tapi lama-lama udah terbiasa enak juga.Fong Ran Ice Yizhong StreetJualannya cuma itu aja, tapi ada 3 pilihan: mau red beannya yang lebih banyak tapi es krimnya cuma 2 scoop (NT$35), mau es krimnya 4 scoop tapi red beannya sedikit (NT$35) atau mau yang polos tanpa red bean dan ice cream (NT$25). Kalo liat fotonya tau dong kami pilih yang mana 😉

Lokasi: 6 Yutsai Street, Yizhong Street Night Market.
Harga: NT$35

6. Caffaina Coffee Gallery

Kayaknya ini cafe paling mewah yang kami datangi di Taiwan. Begitu liat depannya langsung mikir “Wah…mahal nih.” Masuk bangunan 2 lantai tersebut langsung disambut sama ruangan megah dengan interior mewah. Di satu area ada deretan display kaca yang dipenuhi dengan puluhan jenis cake yang terlihat cantik & menggoda.Cake Di Caffaina Coffee GalleryKebanyakan orang ke sini untuk ngopi dan makan kue sambil kongkow-kongkow gaul. Tapi kalau mau makanan yang lebih berat juga ada beberapa pilihan koq. Ga usah khawatir karena minuman di sini bukan cuma kopi, ada puluhan jenis minuman panas/dingin lainnya.

Sistemnya pilih makanan/minuman, bayar dulu di kasir baru duduk. Karena bangunannya 2 lantai, pembeli biasanya dikasih buzzer untuk tanda kalau pesanannya sudah siap untuk diambil sendiri di bawah.Makanan & Minuman Di CaffainaJujur harga makanan/minuman di sini agak mahal, tapi atmosfernya cozy banget, jadi betah-betah aja nongkrong lama di sini. Lagipula cake-nya enak-enak banget. Pengen coba semuanya tapi sayang cuma sanggup coba 2. FYI, Caffaina ini bukan cuma ada di Taichung, di beberapa kota lainnya di Taiwan juga ada cabangnya.

Lokasi: No. 45, Section 2, Huizhong Road, Xitun District, Taichung City.
Harga: NT$430 untuk 2 minuman dan 2 cake

7. Haritts Donuts

Dari waktu di Taipei Adam udah ngebet pengen ke Haritts Donuts. Katanya dia nemu di foursquare and it looks good. Sayangnya udah jauh-jauh jalan kaki 3 km ke sana….eh taunya tutup. Kesalahan pada kami karena ga ngecek jam buka dan hari tersebut memang libur. Akhirnya rasa penasaran terobati karena nemu Haritts Donuts di Taichung. Lokasinya di area dekat Fantasy Story yang sepertinya heits dengan anak-anak muda daerah sana.

Meskipun kecil, bangunan tokonya lucu, bergaya Jepang dengan nuansa pintu dan jendela frame kayu gitu. Karena kami cuma pengen donat, kami cuma beli 2 donat. Sayangnya mereka punya aturan yang boleh nongkrong di sana cuma pembeli yang beli minum. Jadinya kami ‘diusir’ secara sopan dan alhasil duduk di depannya aja deh.Haritts Donuts TaichungTapi ternyata donatnya endeeeeuuussss bangettsss!! Bentuknya kaya bola gitu, bukan yang bolong di tengah kayak donat pada umumnya. Adonannya empuk, agak chewy teksturnya terus isiannya juga enak. Kami coba yang matcha dan raspberry white choc yang enak gilaaa.Haritts Donut Di TaiwanAdonan luarnya pun beda-beda rasanya. Yang isi matcha adonan luarnya juga warna ijo. Yang isi raspberry white choc adonan luarnya agak kecoklatan. Harganya beda-beda dikit tergantung jenis (sekitar NT$45-50). Baru tau belakangan kalau Haritts Donuts ini disebut sebagai Japanese style donut dan kalo ga salah asalnya dari Tokyo.

Lokasi: No. 6, Lane 128, Zhongxing Street, West District, Taichung City.
Harga: NT$95 untuk 2 donat

8. Pearl Milk Tea di Chun Shui Tang

Memang Pearl Milk Tea banyak banget di seluruh penjuru Taiwan, di setiap kota baik kota kecil ataupun kota besar pasti gampang banget nemu Pearl Milk Tea. Tapi kalau sudah ke Taichung, sekalian aja mampir ke Chun Shui Tang, tempat lahirnya Pearl Milk Tea yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Meskipun kedai bermerk Chun Shui Tang (official) juga sudah ada sekitar 40 outlet di seluruh Taiwan, tentunya seru kalau bisa mampir ke lokasi asli dari Chun Shui Tang.Chun Shui Tang TaichungLokasi pertama Chun Shui Tang yang ada di Siwei Street ini buka sejak 1983. Kalau dulu mungkin awalnya cuma jualan Pearl Milk Tea, sekarang Chun Shui Tang jadi seperti restoran. Bisa makan baik sarapan sejenis dimsum ataupun menu makanan berat. Adam pesan Mango Milk Tea, sedangkan Susan pesan yang original saja. Bubble tea-nya enak, kenyal-kenyal empuk dan rasanya pun tidak kemanisan.Chun Shui TangKami yang tadinya cuma mau cicip Pearl Milk Tea jadi tergoda untuk brunch dengan tambahan seporsi lumpia udang kulit tahu, seporsi butter toast dan seporsi mantau goreng dengan cocolan susu kental manis.

Lokasi: No. 30, Siwei Street, West District, Taichung City.
Harga: NT$475 untuk 2 pearl milk tea + 3 porsi makanan

9. Grilled Chicken Sausage

Ini nemunya random aja pas jalan-jalan di Feng Chia Night Market. Bentuknya kayak sosis tapi agak gendut dan ukurannya ga seragam karena dibikin manual (bukan pakai mesin pabrik). Isiannya pakai daging ayam yang dicincang halus kemudian dibungkus pakai semacam kulit tipis (sepertinya usus).Chicken Sausage TaichungSelesai dibakar, kulitnya menyusut dan jadi garing banget sedangkan dalamnya masih juicy. Sebelum disajikan masih ditaburi bubuk perasa lagi (ada beberapa pilihan rasa) biar makin maknyus!

Lokasi: Feng Chia Night Market
Harga: NT$40per sosis.Chicken Sausage Di Feng Chia Night Market

10. Specialty Coffee di Coffee Stopover

Yang terakhir ini info buat para penggemar kopi. Cukup surprising juga nemu beberapa coffee shop yang mantap dan serius banget menekuni perkopian. Di Coffee Stopover ini bahkan kayak ada kelas tentang brewing, dll. Casual banget sih, paling beberapa orang aja mengelilingi meja sambil disuguhi biji-biji kopi dan diajarin sedikit tentang perkopian sama baristanya.Lantai Bawah Coffee StopoverLantai bawah Coffee Stopover lebih dibuka untuk yang tertarik dan mau tahu lebih banyak tentang perkopian, isinya banyak mesin-mesin roasting dan alat-alat kopi lainnya dan biji kopi yang sudah diroasting & di-pack. Kalau mau santai bisa duduk di lantai 2. Di sana ada meja tinggi besar yang bisa dipakai rame-rame dan ada juga beberapa meja & kursi untuk 2 orang. Di sekelilingnya dihiasi dengan rak penuh dengan buku, cangkir kopi serta dekorasi lucu-lucu. Kalo mau open air, di lantai bawah bagian terasnya juga ada meja kursi.Coffee Stopover TaichungKopi yang dijual di sini sudah diracik secara khusus, dibagi jadi (kalo ga salah) 5 jenis yang dinamai: Dancer, Backpacker, Painter, Dauber & Professor. Masing-masing blend punya ciri khas aroma & kekuatan yang berbeda-beda. Kalau suka kopi yang strong, pilih Professor. Kalo ga terlalu suka yang strong bisa pilih yang Dancer. Staff di sana juga dengan senang hati kasih rekomendasi sesuai minat, biar ga salah pilih. Hasilnya memang one of the best coffee we’ve tried.

Lokasi Coffee Stopover: No. 24, Lane 217, Minquan Road, West District, Taichung City.
Harga: NT$220 untuk 2 cangkir capuccinoCoffee Di Coffee StopoverHayoh…so far kalo dibandingin sama kuliner di Taipei, kira-kira lebih seru kulineran di Taipei atau di Taichung? Eitss…belum selesai laporan kulinernya, berikutnya masih ada kuliner dari kota lainnya di Taiwan. Stay tuned!

The post Cicip Kuliner di Taichung, Taiwan appeared first on Pergi Dulu.

8 Kuliner Khas Pontianak yang Menarik untuk Dicoba

$
0
0

“Dalam rangka apa ke Pontianak?” Selama 4 hari keliling-keliling naik ojek online, selalu ditanya seperti itu. Jawabannya simple aja “Mau wisata kuliner di Pontianak!” Hehe….memang image ‘makanannya enak-enak’ itu sangat melekat di kota Pontianak. Banyak makanan non-halal di Pontianak, tapi banyak juga makanan halal yang tidak kalah enaknya di Pontianak.

Penasaran bisa makan apa kami selama 4 hari di Pontianak? Yuk simak laporan kuliner berikut ini:

1. Chaikue

Chaikue SiantanChai kue (atau sering juga disebut choipan) memang jadi salah satu makanan yang paling khas di Pontianak. Chai Kue sendiri dibuat dari adonan tepung beras (dicampur sedikit tepung tapioka) tipis yang dalamnya diisi dengan berbagai macam sayuran. Ada 2 jenis penyajian chaikue, yaitu digoreng atau dikukus. Karena ini memang makanan khas Pontianak, ada banyak penjual Chaikue di seluruh kota Pontianak. Kami sempat menanyakan lewat twitter, chaikue manakah di Pontianak yang jadi favorit.

Dari hasil riset dan tanya-tanya, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba Chaikue Parwasal (disebut juga Chaikue Tian Melly / Chaikue Siantan) yang lokasinya agak jauh di Siantan. Sekalian nyoba naik ferry nyebrang Sungai Kapuas, pagi-pagi kami menuju Gg. Parwasal di area Siantan di seberang sungai. Tempatnya memang kelihatan banget bernuansa lawas. Rumah model tua dengan halaman depan di atas selokan yang dipermak jadi area makan. Mereka jualnya chaikue kukus dengan 5 pilihan isian: bengkoang, kacang, kucai, rebung, talas ungu. Semuanya enak karena terasa sangat fresh. Tapi kayaknya favoritnya bengkoang dan rebung karena teksturnya lebih renyah.

Harga: Rp1.500/biji.
Lokasi: Gg. Parwasal, Jalan Khatulistiwa, Siantan.

2. Bakmi Pemangkat (non-halal)

Bakmi PemangkatHaha…ini makanan pertama yang saya makan di Pontianak. Waktu itu Adam belum datang, jadi saya pilih makanan yang tidak terlalu aneh biar Adam ga ngerasa “eh koq gw ga diajak makan ini?” Ternyata….enak banget!!! Jenis makanannya sih biasa aja, bakmi kering (yamien) dengan berbagai topping dam kuah bening. Di Bandung juga banyak toh yamien? Tapi di sini mie-nya kecil-kecil (my favorite!!) dan lebih renyah teksturnya. Rasanya gurih asin dan yang paling saya suka, toppingnya ada banyak macam.

Kalau di Bandung kan biasanya toppingnya standar, daging cincang atau daging ayam suwir. Bakmi Pemangkat ini pake topping babi merah (chasiu), udang, babi cincang, baso ikan, kulit babi, pangsit rebus, toge, baso ikan goreng. Kuahnya ga terlalu tawar, kerasa banget seledrinya. Ada potongan garlic dan kacang tanah.

Harga: Rp20.000
Lokasi: Jalan Siam

3. Kwecap Veteran (non-halal)

Kwecap VeteranIni juga jadi salah satu yang kami cari karena jarang ditemukan di luar Pontianak. Kwecap ini disajikan dalam 2 mangkuk. Satu mangkuk berisi kwecap (agak mirip kwetiaw tapi lebih lebar dan bergulung) dengan sedikit kuah kental dan taburan bawang putih goreng di atasnya.

Satu mangkuk lagi sup bening yang isinya campur-campur, ada kembang tahu, baso daging cincang kecil, tahu goreng, kacang tanah, paria, daging kering, kulit babi, telur puyuh, pork ribs (tanpa tulang) dan irisan daging rebus plus taburan bawang putih kering.

Kami sengaja tidak pakai jeroan, tapi kalau mau komplit pakai jeroan bisa pakai hati. Cara makannya: kuah sup dicampurkan ke mangkuk kwecap jadi tidak seperti makan sup daging karena ada kwecapnya. Rasanya gurih banget dari kuah kaldunya.

Harga: Rp40.000
Lokasi: Jalan Veteran

4. Bakmi kepiting Oukie (non-halal)

Bakmi Kepiting OukieWaktu tanya makanan apa saja yang recommended di Pontianak, banyak yang menyarankan untuk coba Bakmi Kepiting. Rupanya ada beberapa yang jual bakmi kepiting di Pontianak. Setelah riset sana-sinim kami memutuskan untuk mencoba Bakmi Kepiting Oukie.

Bakmi Kepiting Oukie ini lokasinya bukan di pusat kota seperti Jalan Gajah Mada, tapi sepertinya paling populer untuk urusan bakmi kepiting. Waktu kami di sana kami lihat banyak banget pengunjung yang sepertinya sudah jadi langganan tetap.

Seperti judulnya, bakmi kepiting ini adalah bakmi yang toppingnya pake daging kepiting. Tapi daging kepitingnya dikit banget sih, cuma secuil. Mungkin karena kepiting mahal ya. Tapi selain suwiran daging kepiting masih banyak isi toppingnya: Baso ikan kecil 4 butir, telur, baso ikan kotak-kotak tipis, baso kepiting, pangsit goreng dan babi kecap. Karena ada babi kecap makanya bakmi kepiting ini jadi non-halal. Kalau tidak mau pakai mie kuning, bisa diganti pakai kwetiaw. Recommended!

Harga: Rp30.000
Lokasi: Jalan Tanjung Pura

5. Nasi Campur Akwang (non-halal)

Nasi Campur AkwangDi Bandung juga ada nasi campur seperti ini. Tapi penasaran aja katanya nasi campur Pontianak agak beda style-nya. Nasinya pakai nasi putih biasa (bukan nasi hainam) dan toppingnya pakai casiu (BBQ pork), samcan, lapciong (chinese sausage), ayam dan setengah potong telur kecap. Di pinggirnya ada potongan sayur asin dan irisan timun (tawar, bukan acar).

Yang bikin beda dengan nasi campur Bandung, di Pontianak nasi campurnya disiram kuah kental bening. Lumayan sih jadi lebih enak makan nasinya. Karena kadang kalau cuma nasi putih dengan daging agak seret makannya, meskipun sama-sama ada tambahan semangkuk sup bening juga sih. Tapi seringkali sup beningnya tawar, jadi kurang nyambung sama nasi campurnya.

Harga: Rp43.000
Lokasi: Jalan Pahlawan

6. Nasi Ayam Afu (non-halal)

Nasi Ayam AfuSudah diwanti-wanti sebelumnya kalau nasi ayam ini isinya bukan cuma ayam, tapi malah lebih banyak babinya. Intinya nasi ayam ini serupa dengan nasi campur. Kemungkinan dinamai nasi ayam karena ayam di sini lumayan spesial. Direbus pakai kecap hingga meresap banget dan empuk dagingnya.

Toppingnya mirip dengan Nasi Campur Akwang: chinese sausage (lapciong), ayam kecap, chasiu, telur kecap dengan pinggiran sayur asin dan timun. Sama-sama disiram kuah kental bening. Kuah encernya lebih berwarna sedikit karena pakai seledri, kacang dan bawang putih kering. Sosisnya enak dan lebih lebar dari lapciong biasa, tapi sayangnya di sini ga ada samcan yang kulitnya kriuk kriuk.

Kalau ditanya lebih enak mana dibanding nasi campur Akwang? Sama-sama enak sih. Kekurangannya di Nasi Ayam Afu potongan telur kecapnya kecil banget, saya kebagian potongan yang tidak ada kuning telurnya, cuma ada putihnya aja. Tapi kayaknya di Nasi Ayam Afu ini dagingnya lebih banyak dibanding Nasi Campur Akwang.

Harga: Rp30.000
Lokasi: Jalan Gajah Mada

7. Baso Ikan Telur Asin Ahan

Bakso Ikan Telur AsinSebenernya saya ga suka ikan yang basah (direbus atau ditim), kalo digoreng masih ok. Makanya waktu direkomen bubur ikan, saya ga terlalu tertarik. Tapi kemudian kami menemukan ada Baso Ikan Telur Asin. Koq kayaknya menarik ya? Akhirnya saya memberanikan coba sendiri (waktu Adam belum datang).

Baso Ikan ini populer banget, waktu ke sana 2 kedainya penuh dengan orang-orang yang mampir makan siang. Baso ikan ini berupa semangkuk kuah bening yang isinya berbagai macam baso ikan dalam berbagai rupa dan bentuk. Ada 2 baso ikan kecil, 1 baso ikan goreng, 1 baso tahu, 1 baso brokoli, 1 baso cabe ijo (yang ini puedesss banget, gaes), 1 kulit ikan, 1 baso cumi kecil, 1 baso ikan isi telor asin. Ditambah lagi pakai rumput laut, bihun dan sejumput sayuran ijo. Kalau liat di gerobaknya sih ada baso ikan yang dikombinasikan dengan jagung muda dan paria juga. Tapi waktu itu ga dapet sih, mungkin random aja kombinasinya kecuali rikues khusus mau baso ikan yang mana saja. Kalo kurang kenyang bisa makan pakai nasi putih.

Rupanya enak juga baso ikan ini. Paling enak sih baso ikan isi telur asinnya, tapi sayang cuma 1 butir. Kalo minta yang isinya telur asin semua bakal dikasih ga ya? Hehe…. Oh ya, bakso ikan ini HALAL, ada tulisan besar di depan gerobaknya.

Harga: Rp31.000
Lokasi: Jalan Wolter Monginsidi, belakang Pasar Mawar

8. Sate Lontong Sayur Daging Sapi

Sate Lontong Sayur Daging SapiNemu ini ga sengaja waktu makan di Chaikue Siantan. Tertarik sama menu spesialnya mereka yang fotonya terpampang nyata di tembok. Akhirnya tergoda pesan yang sate sapi (ada juga sate ayam). Lontong sayurnya selain pake potongan lontong pake juga labu siam, nangka, kacang panjang, telur rebus, ditabur lagi pake serundeng kelapa, ebi, bawang goreng dan emping.

Di pinggirnya ditambah 4 tusuk sate sapi dengan saus kacang yang dominan manis rasanya. Kuahnya pake santan tapi sepertinya direbus pake udang juga soalnya nemu sebiji udang di kuahnya. Rasanya jadi enak, gurih-gurih manis.

Harga: Rp25.000
Lokasi: Chaikue Siantan, Gg. Parwasal, Siantan

Wisata Kuliner Di PontianakCuma segini? Koq ga ada Es Krim Angi, Warkop Asiang, Pisang Goreng Srikaya? Eitss…sabar dulu. Berikutnya bakal nongol daftar “Jajanan Khas Pontianak yang Wajib Dicoba”. Tungguin ya! Sementara itu, dari 8 kuliner khas Pontianak di daftar ini yang mana favorit kamu dan yang mana yang paling pengin dicoba buat kamu yang bakal jalan-jalan wisata kuliner ke Pontianak?

 

The post 8 Kuliner Khas Pontianak yang Menarik untuk Dicoba appeared first on Pergi Dulu.


Rekomendasi Cafe Enak di Taipei City, Taiwan

$
0
0

Di Taipei ada banyak cafe yang bagus untuk nongkrong-nongkrong, minum kopi, kongkow bareng teman ataupun kerja pakai laptop dan wifi. Selain hunting kuliner lokal di Taipei, kami juga sempat mengunjungi beberapa cafe/coffee shop dan berikut ini adalah daftar cafe terbaik di Taipei berdasarkan pengalaman kami.

Woolloomoolloo

Cafe yang diberi nama mengikuti nama sebuah suburb di inner-Sydney ini langsung menarik perhatian Adam yang notabene asalnya dari Sydney. Cafe ini punya beberapa cabang dan kami mencoba yang lokasinya di Xinyi. Kami tiba di sana saat peak hour dan…..rame banget!!

Makanan yang disajikan di sana bisa dibilang standard Aussie style breakfast seperti sandwich, sausage rolls dan big brekkies. Kami mencoba big brekky (NT$320), cappuccino (NT$130) dan mocha (NT$150). Menurut kami mocha-nya enak tapi cappuccino-nya weak dan disajikan menggunakan gelas Latte — tidak bagus. Semua harga di sini masih ditambah lagi pajak 10%.Yang kedua, big brekkie-nya mengecewakan. Scrambled egg-nya tidak pakai garam sama sekali, roasted tomato-nya masih keras, tapi baked bean-nya tasty sih. Harusnya bisa lebih baik dari ini.

Harga di cafe ini mahal banget, bisa dibilang salah satu yang termahal yang pernah kami coba, khususnya untuk kopi. Selain itu menu di sini agak kuno dibandingkan dengan cafe-cafe yang ada di Australia atau bahkan jika dibandingkan dengan cafe terbaru di Bangkok. Meskipun demikian, Woolloomoolloo merupakan pilihan cafe ok yang menyajikan makanan reasonable dan punya vibe menyenangkan. Di sini bisa bayar pake kartu kredit dan ada wifi gratis.

Double L Patisserie

Waktu kami ke sini lagi hujan dan kami pengin banget mencoba toko pastry kecil yang berlokasi di suburb tenang di kota Taipei ini. Dan ternyata usaha kami hujan-hujanan ke toko pastry ini tidak sia-sia.

Staff yang berbahasa Inggris dengan sabar menjelaskan semua cake yang mereka punya hari itu dan juga minuman yang tersedia. Akhirnya kami pesan semacam caramel cake dan strawberry & cream tart. Untuk minuman, kami pesan latte dan minuman matcha susu panas.Double L TaipeiHarga totalnya NT$600, mahal sih. Tapi sebanding karena kualitanya bagus dan rasanya pun enak banget.

Strawberry tart yang kami coba memiliki base yang keras. Awalnya kami tidak suka, tapi karena rasanya enak lama-kelamaan kami menikmati base biskuit tersebut. A winning tart.

Caramel cake-nya padat dan lagi-lagi awalnya kami kurang suka. Tapi karamelnya sangat sempurna dan chewy sehingga akhirnya kami sangat menikmatinya.

Double L ini sebuah pattiserrie kecil yang fantastik bagi penyuka coffee dan cake.

Cafe Laku Laku

Coffee shop ini bagus banget dan menjual beberapa kopi terbaik dari seluruh penjuru dunia termasuk beberapa biji kopi COE (Cup of Excellence). Adam mencoba cappuccino (NT$140) dan sejauh ini salah satu best coffee di Taiwan. Susan pesan satu teko teh seharga NT$180 dan enak juga. Tapi mahal banget!Bergeser ke cake, kami mencoba matcha cake dan chocolate cake yang totalnya NT$280, jadi kami asumsikan harganya masing-masing NT$140. Keduanya enak banget dan worth it meskipun kami jalannya agak jauh untuk ke cafe ini.

Di sini ada wifi gratis yang ngebut dan meja-meja di sini juga sengaja diset untuk tamu-tamu yang bekerja pakai laptop. Kesimpulannya, tempat ini recommended banget untuk dikunjungi.

Coffee Lab

Coffee Lab merupakan coffee shop yang cozy dan cute, berlokasi di sebuah gang kecil tidak jauh dari Creative Park. Adam punya harapan yang tinggi begitu melihat banyaknya jenis single origin coffee yang tersedia di sini. Sayangnya cappuccino yang Adam pesan tidak memiliki standar internasional yang diharapkan. Bahkan bisa dibilang tidak seenak kopi berkualitas yang kami dapatkan di Indonesia dan jauh banget dengan standar kopi enak di coffee shop Australia.Coffee Lab TaipeiNunggu kopinya lumayan lama, butuh 20 menit sebelum kopinya siap. Tapi bukan berarti kopinya tidak enak. Kopinya enak, cuma tidak mencapai standar yang diharapkan.

Buat yang tidak terlalu ribet dengan standar kopi, di sini ada banyak minuman lainnya koq. Susan pesan Honey Lemon yang segar dan enak. Kedua minuman tersebut totalnya NT$285. Selain itu di cafe ini ada beberapa kucing gendut dan lucu yang hilir mudik dan menarik para perhatian pengunjung buat selfie atau foto-foto. Worth a visit kalau kamu sedang berada di dekat Creative Park.

Dawn Surf & Co. Cafe

Kami suka banget cafe ini. Atmosfernya sangat santai dan menyenangkan. Tempat duduknya beragam mulai dari sofa empuk, kursi meja kerja dan meja bar panjang untuk sekedar minum kopi.

Kami mencoba cappuccino (NT$140) dan jadi salah satu kopi favorit di Taipei. Cukup strong, tekstur susunya lembut dan suhunya pas. Selain kopi kami juga pesan steamed milk green tea (NT$150) yang juga enak.

Di cafe ini tersedia makanan juga tapi sejujurnya kami kurang tertarik dengan menu makanan yang ditawarkan di sini. Kami sempat melihat orang lain pesan toasted sandwiches dan kelihatannya sih enak-enak saja. A top cafe in Taipei.Dawn Surf And Co

Kiosk

Sungguh sebuah tempat yang fantastik untuk menikmati kopi dan ngemil, atau bahkan makan siang. Di sini ada banyak pilihan single origin coffee dan juga house blend untuk kopi yang ditambah susu.

Cappuccino (NT$150) di sini merupakan salah satu favorit di Taipei dan bisa dibilang salah satu yang terbaik di Taipei. Silky smooth milk, suhunya pas dan rasanya enak.Kopi Di The Kiosk TaipeiKami juga sempat mencoba beberapa toasted sandwich yang tersedia dengan berbagai pilihan topping. Pilihan kami jatuh pada grilled cheese with sautéed mushroom dan spicy sausage meat with roasted red pepper. Dua-duanya enak banget dan sebanding dengan harga NT$180/190.

Cafe ini punya fitout yang modern dengan beberapa meja komunal dan ada juga beberapa meja kecil untuk 2 orang. Ketika kami di sini ada beberapa orang yang kerja pakai laptop dan kadang tempat ini penuh sehingga harus masuk waiting list dan tunggu di depan. Kami suka banget tempat ini. Wajib dikunjungi!The Kiosk TaipeiSekian rekomendasi kami untuk beberapa cafe enak di Taipei. Kota ini cocok banget untuk cafe hopping. Silakan tinggalkan komen dan beritahu kami cafe favorit kamu di Taipei!

The post Rekomendasi Cafe Enak di Taipei City, Taiwan appeared first on Pergi Dulu.

Hunting Kuliner di Kaohsiung, Taiwan

$
0
0

Hunting kuliner di Taiwan lanjut lagi. Setelah hunting kuliner lokal di Taipei City, cicip-cicip makanan di Taichung, kini saatnya ngubek-ngubek kuliner yang ada di Kaohsiung. Karena di Kaohsiung ini kami cuma mampir ke 2 night market, jadi daftar kuliner berikut ini tidak semuanya didapat dari jajanan pasar malam. Ada cafe, kopi dan bakery juga. Yuk disimak daftarnya!

1. Banana Roti

Hehe…yang pertama ini memang ga khas-khas Taiwan amat, tapi lumayan menarik perhatian di Liuhe Night Market. Jadilah kami ikut antri bersama orang-orang lain yang juga lagi nunggu rotinya dibikin. Keliatan banget gerobaknya ‘tourist-friendly’ karena menunya tertulis dalam 4 bahasa: Chinese, Korean, Japanese dan English. Simple banget, setiap orang bisa bebas pilih 2 kombinasi bahan yang akan ditambahkan ke banana roti: caramel (sirup), susu kental manis, coklat (sirup), irisan kacang almond, cotton candy (yang ini ga tau bentuknya gimana) dan kismis.

Kami pilih kombinasi yang standar (dan mematikan): coklat dan susu kental manis. Rotinya renyah dan pisangnya juga manis empuk karena sudah matang. Lumayan lah kalo lagi jajan yang manis-manis.

Lokasi: Liuhe Night Market
Harga: NT$60

2. Blackpepper Bun

Penasaran dengan blackpepper bun ini sejak di Raohe Night Market, Taipei. Waktu itu ada satu konter yang antrinya puanjaaaaang banget cuma buat dapetin blackpepper bun. Alhasil batal beli karena males ngantrinya. Di Liuhe Night Market ini begitu liat ada yang jual Blackpepper Bun juga, pengen coba deh.

Sekilas blackpepper bun ini mirip bapao, tapi kalau bapao kan teksturnya agak lembek karena dikukus, nah ini dibakar pake tungku. Jadi roti isi dagingnya ditempelin ke sisi dalam tungku tanah liat yang dibakar. Jadi waktu matang tekstur luarnya garing. Dalamnya daging cincang yang rasa lada hitamnya lumayan dominan (makanya disebut Blackpepper Bun;)).

Lokasi: Liuhe Night Market
Harga: NT$50

3. Rose Jelly Fig

Nemu dessert ini ga sengaja waktu jalan-jalan di Pier 2 Arts Center. Dari depan cafe kecil ini keliatan menarik dan yang paling mengundang adalah plang petunjuknya ada bahasa Inggris. Ternyata cafe ini memang khusus menyajikan dessert dengan bahan jelly fig berbentuk bunga mawar. Ihh…manis banget kan.

Kombinasinya ada buanyak banget dan kami pilih yang paling recommended aja. Isinya semangkuk dessert berisi 4 rose jelly dicampur dengan pearl warna-warni kemudian ditambah es serut dan disiram sirup lemon. Simple sih, tapi rasanya cukup enak dan menyegarkan. Apalagi kalau cuaca di luar lagi panas-panasnya.

Lokasi: Cafe kecil bertuliskan “Simple Basic Jelly Fig”. Di dalam Pier 2 Arts Center
Harga: NT$90

4. Simtree Coffee

Cake Di Simtree CoffeeMaklumi kami yang sering tertarik buat mampir ke bakery-bakery di seluruh dunia ya. Secara Adam suka yang manis-manis, jadinya seneng banget cari cake yang enak. Simtree Coffee ini bukan sekedar tempat ngopi, tapi juga bikin banyak pastry dan cake. Pastry-nya juga beragam mulai dari yang manis hingga yang gurih.

Kami coba 1 quiche dan 1 cake yang terlihat canggih. Lumayan complicated juga tekstur dan kombinasi rasanya. Simtree ini cafenya cukup besar, 2 lantai. Konsep cafe ini cukup menarik karena sebagian besar peralatan makannya pakai kertas/kayu yang bisa didaur ulang. Ga ada piring beling, jadinya cake cuma ditaruh di atas tatakan kardus dan quiche cuma pakai tatakan kertas.

Lokasi: No 73, Zhongheng 3rd Road.
Harga: NT$485 untuk 2 minuman dan 2 cake/pastry

5. OH! Cafe

OH Coffee KaohsiungCari kopi enak di Kaohsiung bisa ketemu di OH! Cafe ini. Sayangnya konsep cafenya lebih ke grab-to-go alias beli untuk dibawa. Secara lokasinya pas banget di depan pelabuhan ferry menuju Cijin Island. Jadinya banyak yang beli pakai paper cup untuk diminum di atas ferry.

Adam sangat tidak suka minum kopi dari paper cup dan lebih suka duduk santai saat menikmati kopinya. Jadinya dia pesan kopi pakai mug untuk diminum di sana. Dan memang katanya mantap banget!

Lokasi: Di depan pelabuhan ferry menuju Cijin Island
Harga: NT$140 untuk 1 kopi dan 1 iced tea

6. Local din tai fung

Local Din Tai FungKami memberi sebutan ‘local din tai fung’ kepada tempat-tempat yang menyajikan menu seperti di Din Tai Fung, tapi lebih ke nuansa kedai lokal. Menunya hampir sama, berbagai jenis dumpling mulai dari soup dumpling, dumpling chili oil, plus menu sayuran dan daging. Tapi harganya lebih murah. Untuk rasa sih, tidak jauh berbeda lah.

Lokasi: banyak 
Harga: NT$185 untuk 3 porsi dumpling dan 1 roti cane manis

7. Lu Rou Fan

Makanan standar di Taiwan kalau mau cari makanan murah. Nasi putih dengan potongan pork belly kecap manis. Kemarin kami tidak sengaja nemu kantin yang ternyata kantin mahasiswa, waktu sebelum naik ferry ke Cijin Island. Mirip warung nasi di daerah kampus-kampus di Indonesia, tinggal tunjuk aja mau makan apa. Harganya sesuai dengan kantong mahasiswa banget.

Lokasi: Binhai 1st Road, di sebelah Lane 88 Binhaiyi Road. Sebelum pelabuhan ferry ke Cijin Island.
Harga: NT$65 untuk 1 porsi lu rou fan + 1 porsi yamin daging cincang

8. Souffle Pancake

Nemu cafe ini ga sengaja waktu ngubek-ngubek foursquare di sekitar hotel kami. Dari namanya, sudah diduga ada hubungannya dengan Shiba Inu. Jadi, cafe ini dinamai Shiba Cafe karena ada anjing Shiba Inu yang sudah nongkrong di pojokan cafe ini. Tapi sayangnya waktu kami ke sana lagi ga ada anjingnya.

Selain tertarik dengan anjingnya, kami ke sana karena tertarik dengan souffle pancake yang terlihat menggiurkan. Menu ini lumayan populer dan sepertinya berasal dari Jepang. Satu loyang kecil souffle ditumpuk dengan potongan buah yang sudah dimasak dengan gula serta krim kocok. Kalau kurang manis masih bisa disiram lagi pakai saus karamel.

Lokasi: Shiba Cafe, persimpangan Zhongzheng 4th Road Lane 63 dengan Nantai Road Lane 43.
Harga: NT$330 untuk 1 souffle pancake & 2 minuman

9. Chicken Skewers

Simplenya memang ini sate ayam, tapi potongan ayamnya sungguh besar-besar. 1 tusuk sate terdiri dari 3 potong daging ayam yang sudah dibumbui hingga meresap, kemudian dipanggang menggunakan plat besi panas dan sedikit minyak sehingga ada sedikit wangi hangus. Teksturnya sangat empuk dan bumbunya sangat terasa.

Lokasi: Ruifeng Night Market
Harga: NT$45

10. Taro Milk

Taro Milk Ruifeng Night MarketIni yang menurut kami paling menarik. Kalau biasanya minuman Taro dibuat dari powder berwarna ungu, di sini Taro Milk-nya benar-benar dibuat dari ubi taro yang dikukus terlebih dahulu kemudian diblender dengan susu. Tau dari mana kalau itu taro beneran? Karena kukusan taronya ada di sana. Mereka cuma bikin 1 porsi di mesin blender sehingga selalu fresh. Rasanya sangat legit dan kental, jadi lumayan kenyang juga minum ini.

Lokasi: Ruifeng Night Market
Harga: NT$50

11. Fried Octopus

Waktu jalan-jalan di Ruifeng Night Market, tiba-tiba saja kami merasa dipanggil oleh tentakel gurita raksasa yang sudah digoreng tepung. Karena jarang lihat tentakel gurita yang terlihat menggiurkan seperti itu, kami coba beli 1 porsi. Ditimbang dulu supaya selalu sama beratnya karena ukuran tentakelnya berbeda-beda. Tentakel kemudian dipotong-potong lagi pake gunting kemudian disemprot cairan lemon. Enak, juicy dan manis.

Lokasi: Ruifeng Night Market
Harga: NT$100

12. Toast isi bubble & earl grey tea jam

Toast isi telur, sosis atau keju mungkin sudah biasa. Tapi di sebuah konter di Ruifeng Night Market ini ada toast isi bubble yang dicampur dengan selai teh earl grey. Kebayang dong biasanya Earl Grey Tea disajikan pakai bubble untuk diminum pake sedotan besar, nah yang ini dimakan pakai roti. Ga aneh-aneh banget sih karena kombinasi rasanya memang udah pas. Cuma agak aneh karena biasanya bubble-nya dingin, ini agak hangat karena rotinya di-press pakai toaster. Cobain deh biar ga penasaran!

Lokasi: Ruifeng Night Market
Harga: NT$60

Banana Roti Di Liuhe Night MarketLumayan seru kan ngubek kulinernya di Kaohsiung? Yang mana yang paling kamu penasaran pengen coba? Setelah Taipei, Taichung dan Kaohsiung, masih ada 1 kota lagi yang akan kami datangi di Taiwan. Ikuti terus cerita perjalanan kami di Taiwan ya!

The post Hunting Kuliner di Kaohsiung, Taiwan appeared first on Pergi Dulu.

Cicip Kuliner di Hualien, Taiwan

$
0
0

Buat yang udah ngikutin kuliner series kami selama di Taiwan, ini bakal jadi seri terakhir kuliner di Taiwan. Kami ke Hualien karena katanya ini kota yang paling dekat kalau mau eksplor Taroko Gorge. Hualien ini kota yang kecil, tidak terlalu hectic namun lumayan menyenangkan atmosfernya. Oleh karena itu kebanyakan kuliner yang kami cicipi adalah tempat makan lokal yang kebetulan ada di sekitar penginapan.

Seperti biasa, kami dapatnya dari hasil ngubek-ngubek foursquare. Silakan disimak apa saja yang kami makan selama 3 hari di Hualien.

1. Dumpling saus pedas tabur nori

Dumpling SoupIni makanan yang kami makan di malam pertama. Dapatnya dari foursquare dan kayaknya menarik dan khas daerah sini. Bisa dibilang ini semacam ‘warung pangsit’ karena kebanyakan menunya adalah berbagai variasi pangsit. Kami pesan semangkuk pangsit kuah, dagingnya kalau ga salah campuran babi dan udang. Isiannya sangat banyak, bukan cuma gumpalan kulit yang diisi dengan secuil daging cincang. Jadi semangkuk kuah dengan 10 pangsit daging lumayan bikin kenyang.

Dumpling Saus Pedas Tabur NoriSatu lagi kami ga tau namanya, pokoknya isinya pangsit rebus yang disiram saus pedas ditambah taburan irisan nori (lembaran rumput laut tipis kering). Adam yang kebagian makan ini dan katanya enak banget. Kombinasinya lumayan unik dan tidak terlalu pedas juga sih, kecuali mau tambah sambal lagi.

Lokasi: Zhongshan Road
Harga: NT$145 (untuk 2 mangkuk pangsit)

2. Sarapan ala Taiwan

Sarapan Lokal Di HualienKarena sudah masuk 2 minggu di Taiwan, kami sudah lumayan familiar dengan sarapan ala Taiwan ini. Kebetulan kami dapat voucher sarapan dari hotel tempat kami menginap. Katanya bisa dipakai untuk sarapan di beberapa tempat yang dianggap ‘partner hotel’. Lumayan juga dari voucher tersebut kami bisa dapat berbagai macam makanan seperti bacang, cakue, sepiring pancake tipis orak-arik telur dan 2 gelas black tea yang katanya specialty di sana.

Kopitiam Lokal Di HualienUntuk makanan sih sepertinya hampir sama dengan tempat-tempat sarapan lainnya di seluruh penjuru Taiwan, cuma yang selalu kami suka dari tempat-tempat seperti ini adalah atmosfer kopitiam kuno di mana pagi-pagi orang-orang mampir ke sini untuk sarapan sebelum berangkat kerja.

Lokasi: Miao Kou Black Tea (No. 218, Chenggong Street)
Harga: NT$130 (total)

3. Warung Lokal di Taroko Gorge National Park

Lu Rou Fan Di Taroko GorgeUntuk eksplor Tarogo Gorge National Park akan butuh waktu seharian karena areanya cukup besar. Kalau mau makan di dalam area National Park, pergilah ke Sioulin. Di sana ada deretan warung-warung kecil yang jualan makanan.Kedai Lokal Di Taroko GorgeTapi hati-hati karena ada banyak warung yang pasang harga turis alias jauh lebih mahal. Kami sengaja pilih warung paling ujung, yang tidak ada calo teriak-teriak di depan warungnya.Kuo Tie Di Taroko GorgeDan ternyata makanannya enak dan murah. Kami pesan semangkuk lu rou fan dan sepiring kuo tie goreng yang digoreng dadakan sehingga terasa fresh.

Lokasi: Sioulin/Xiulin, dekat terminal bis
Harga: NT$105 (total)

4. Warung Lokal di Pasar Malam

Xiao Long Bao Di HualienNemu tempat ini waktu cari makan malam. Lokasinya di jalanan kecil yang ternyata kalau malam rame karena jadi pasar malam. Banyak kios-kios kecil jual baju. Di warung ini rame banget tapi servisnya cepat. Cuma tinggal tulis di kertas pesanan, kasihin ke kokoh yang teriak-teriak ngurus pesanan, ga berapa lama kemudian makanan sudah diantar ke meja.Lomie Di HualienKami pesan xiao long bao 1 porsi, 1 biji bapao sama semangkuk mie yang penampakannya sih kayak lomie di Indonesia, kuahnya kental-kental gitu. Lumayan murah dan enak. Oh ya, di sini buka 24 jam, jadi kalo kelaparan tengah malam bisa melipir ke sini.

Lokasi: Gongzheng Street
Harga: NT$70 (total)

5. Es serut saus karamel (Fivebar Caramel Heart Tapioca)

Es Serut Saus KaramelCari yang manis-manis, kami nemu toko dessert yang menu khasnya adalah semangkuk isian campur yang ditutupi es serut kemudian disiram saus karamel. Isiannya bisa macam-macam mulai dari bulatan kenyal semacam onde dengan rasa taro, buah, matcha, dll. Selain itu juga ada tofu pudding, grass jelly, kacang merah dll. Kalo lagi pengen yang anget-anget, bisa tidak pakai es serut, kuahnya diganti jadi kuah jahe panas.

Lokasi: perempatan Zhonghua Road & Bo-ai Street
Harga: NT$45 – NT$60

6. Giocare Coffee

Giocare Coffee HualienBelum lengkap rasanya kalau kulineran tanpa coba coffee shopnya. Nemu satu tempat ngopi yang asik suasananya. Lokasinya di seberang sekolahan besar, di halaman rumah yang terlihat rustic dekorasinya. Tapi unik karena tidak sama dengan kebanyakan coffee shop modern mainnya. Terlihat banyak unsur Jepang di coffee shop ini, salah satunya poster yang mendukung pelarangan nuklir di Fukushima.Giocare CoffeeSelain itu yang jadi nilai tambah di sini buat Adam adalah cangkirnya custom-made dan beda-beda semua. Ada display produk-produk keramik handmade yang kayaknya sih boleh dibeli. Kopinya di sini enak banget. Sayangnya jam buka coffee shop ini tidak sesuai dengan yang tercantum di foursquare. 3 kali ke sini cuma berhasil datang pas buka 1 kali saja.

Lokasi: Shuren Street
Harga: NT$220 (untuk 2 kopi)

7. Frontiere Française

Patiserie Di HualienSelain tempat ngopi, salah satu tempat lainnya yang wajib didatangi kalau terlihat menarik buat Adam adalah patiserie. Rupanya tempat ini khusus untuk nongkrong-nongkrong sambil makan cake dan minum-minum cantik. Kami sempat coba 2 cake-nya yang penampakannya menarik. Lumayan enak sih, tapi masih jauh lah dibanding Dominique Ansel (eh…kejauhan ya perbandingannya).

Lokasi: Mingzhi Street
Harga: NT$270 (total)

Nah…sekarang udah lengkap ya laporan kulinernya selama hampir 3 minggu di Taiwan. Silakan pilih-pilih aja tergantung tujuan kamu di Taiwan ke kota mana aja: Taipei, Taichung, Kaohsiung atau Hualien. Kesimpulannya menurut kami makanan di Taiwan itu enak-enak dan murah, apalagi night market-nya. Selamat kulineran di Taiwan!

The post Cicip Kuliner di Hualien, Taiwan appeared first on Pergi Dulu.

16 Kuliner Lokal Jepang yang Wajib Dicoba di Negara Asalnya

$
0
0

Ada ga sih yang punya makanan non-Indonesia favorit yang kepengen banget dicoba di negara asalnya? Karena makanan Jepang lumayan banyak masuk ke Indonesia, suka penasaran ga sih gimana aslinya makanan Jepang di Jepang? Waktu mengunjungi Jepang musim panas 2017 lalu dan mampir ke 3 destinasi paling populernya — Tokyo, Kyoto & Osaka, kami menggunakan kesempatan tersebut untuk mencicipi sebanyak-banyaknya kuliner lokal Jepang.

Simak perjalanan kuliner kami ngubek-ngubek makanan Jepang selama 8 hari.

1. Ramen

Mutekiya Ramen TokyoMakanan yang satu ini kayaknya udah pasti bertengger di nomor 1 daftar makanan Jepang yang paling populer yang mesti dicoba di negara aslinya. Namun rupanya ada banyak sekali jenis ramen yang ada di Jepang. Kami ‘memaksakan diri’ mencoba ramen sebanyak-banyaknya dan berhasil mencicipi 8 ramen dalam 8 hari.Kedai Ramen Di JepangMenurut kami orang Jepang sangat passionate dalam membuat ramen khususnya kuahnya. Oleh karena itu semua ramen yang kami makan punya karakter tersendiri dan rasanya pun sangat intense, tidak cuma satu dimensi. Kebanyakan ramen di Jepang memang non-halal dan semua yang kami coba non-halal, namun bukan tidak mungkin untuk menemukan ramen halal yang enak. Mungkin next time ke Jepang kami coba hunting ramen halal.

Rekomendasi: (Review 8 ramen enak di Jepang akan segera diposting di sini ya).

2. Sushi

Sushi Di AsakusaApa yang bikin sushi di Jepang berbeda dengan sushi di Indonesia? Meskipun di Indonesia sudah banyak restoran Jepang yang memperlihatkan cara penyajian sushi sehingga terlihat fresh, namun mungkin ukuran kedai sushi di Jepang yang kecil dan servisnya yang lebih casual membuat pengalaman makan sushi di Jepang lebih intimate.Sushi Di JepangDari cara chef sushi mengiris tipis-tipis daging ikan, menebak-nebak piring apa yang bakal ditaruh di sushi train berikutnya, rikues khusus dari pelanggan tetap hingga interaksi antara para customer dengan para chef. Mungkin pengalaman tersebutlah yang membuat unik dibandingkan makan di restoran Jepang yang dilayani oleh para waiter secara kaku.

Rekomendasi: Hinatomaru, Asakusa, Tokyo.

3. Udon

Udon KyotoSebelumnya image udon adalah semangkuk mi kuah yang mirip ramen tapi ukuran mi-nya lebih gendut. Namun udon ternyata adalah sebuah sajian yang benar-benar berbeda baik dari jenis mi, kuah, topping hingga cara penyajian. Meskipun bahan utamanya sama dengan mi ramen yaitu tepung terigu, namun bentuk mi udon lebih tebal dan teksturnya pun jauh lebih kenyal. Kuah udon biasanya bening (tidak creamy seperti ramen) dengan komposisi utama dashi, soy sauce dan mirin.Udon Kuah TomatKemudian bicara soal topping udon bisa jadi seni tersendiri. Ada potongan-potongan sayuran seperti irisan daun bawang serta berbagai acar, di piring terpisah ada tempura udang dan sayuran. Udon seperti ini biasanya disajikan panas. Namun kami sempat coba juga udon dingin. Waktu itu Susan pesan udon dengan kaldu tomat yang terasa segar.

Rekomendasi: Omen Shijo Pontocho, Kyoto.

4. Tonkatsu

Marugo TonkatsuMungkin kedengarannya sederhana saja, tonkatsu itu daging babi yang digoreng pakai tepung roti. Mirip seperti chicken katsu, cuma dagingnya saja pakai babi. Tapi lagi-lagi kami kagum dengan keseriusan Jepang mengolah makanan. Kami menemukan sebuah kedai kecil di Tokyo yang spesialis tonkatsu, antrinya itu…bisa sampai 1 jam kalau lagi jam makan siang.Tonkatsu TokyoKedainya kecil, paling cuma muat 10 orang, tapi bahkan sebelum makan pun kami sudah tahu makanannya pasti enak. Passionnya terasa banget saat menyiapkan makanan untuk para tamu. Tonkatsu disajikan dengan setumpuk kol iris, tomat dan lemon. Staff yang bisa bahasa Inggris seadanya sengaja menghampiri kami untuk menjelaskan berbagai kondimen saus dan acar yang ada di meja. Selain tonkatsu di sini juga ada pilihan daging sapi dan udang yang dibalur tepung roti. Harganya memang mahal tapi kualitas tidak bisa bohong.

Rekomendasi: Marugo, dekat Akihabara, Tokyo.

5. Soba

Soba Di AsakusaRamen, udon, soba. Pokoknya sama-sama mi Jepang. Soal ramen dan udon sudah dibahas sekilas. Bagaimana dengan soba? Nah soba ini bentuknya kecil-kecil mirip dengan ramen tapi bahannya beda karena terbuat dari kombinasi buckwheat dan tepung gandum. Biasanya warnanya agak gelap dan bentuk penampangnya kotak kecil (sisinya tajam, bukan bulat) karena dipotong menggunakan pisau.Kedai Soba Di AsakusaSoba biasa disajikan dengan kuah panas ataupun dingin. Kalau panas disajikan seperti mi kuah, kalau dingin kuahnya disajikan terpisah dan dimakan dengan cara dicelup sebelum disuap ke dalam mulut. Di area Asakuasa ada sebuah kedai spesialis soba yang sangat populer. Pengunjung sudah mulai antri bahkan sebelum kedai buka. Kebanyakan staff-nya orang tua dan servisnya sangat menyenangkan. Pengalaman makan soba di sini sangat otentik.

Rekomendasi: Namiki Yabusoba, Asakusa, Tokyo.

6. Tempura

Tempura JepangKami sempat memasukkan tempura sebagai daftar makanan yang harus dicoba di Jepang. Namun ternyata kami menemukan tempura sebagai side dish ataupun topping dari soba atau udon. Jadi sepertinya tempura memang bukan sajian utama. Jangan salah karena tempura ini bukan gorengan yang pakai tepung roti seperti katsu.Tempura Side DishAdonan tempura punya kombinasi khusus tersendiri yaitu air dingin, tepung terigu, telur, baking soda, minyak. Hasilnya gorengan tepung jadi sangat ringan dan garing. Dan dulu pernah salah kaprah kalau tempura itu cuma untuk udang goreng tepung. Ternyata tempura itu adonan tepung gorengnya. Tempura bisa digunakan untuk sayuran seperti bayam, lotus root, terong, paprika, ubi, jamur, dll.

Rekomendasi: Chao Chao Dumpling, Kyoto.

7. Gyoza

Gyoza Di KyotoSimplenya, gyoza itu mirip dengan kuotie atau kalau dalam bahasa Inggris makanan kayak gini sering disebut potsticker. Bedanya dengan Chinese kuotie, gyoza ini ukurannya lebih kecil dan kulitnya lebih tipis, tapi fokus pada isian yang juga dibuat lebih halus.Chao Chao Dumpling KyotoKami sempat cobain Gyoza di kedai yang memang spesialis gyoza. Di sini ada banyak pilihan isian mulai dari pork, udang, kari, jamur, dll. Dibuatnya fresh sesuai pesanan. Dan betul ternyata ukurannya mungil banget. Untungnya di sini ada makanan lain yang menggoda untuk dicoba seperti karaage. Serunya makan di kedai gyoza ini karena ternyata kebanyakan orang yang ke sini mau makan gyoza sambil minum bir. Jadi kayak tempat nongkrong sepulang kerja gitu.

Rekomendasi: Chao Chao Dumpling, Kyoto.

8. Karaage

Karaage JepangKaraage itu sebenarnya ‘cuma’ ayam goreng tepung. Tapi sepertinya mereka punya teknik sendiri dalam menggoreng ayam ini sehingga kulitnya crispy tapi ayamnya masih juicy dan tasty banget. Kalo ga salah rahasianya adalah digoreng dua kali. Sebelum disajikan disiram tipis pakai kecap khusus. Yummm!

Rekomendasi: Chao Chao Dumpling, Kyoto.

9. Okonomiyaki

Okonomiyaki JepangMirip martabak telur sih. Intinya okonomiyaki ini irisan sayur campur telur yang dimasak di atas besi panas seperti membuat martabak telur, tapi di okonomiyaki ini sebagian besar sayurnya adalah kol. Okonomiyaki ini lebih seperti jajanan, banyak yang jual di night market. Tapi waktu jalan-jalan di Dotonbori Osaka sempat lihat ada restoran spesialis okonomiyaki, antriannya panjang gila.

Rekomendasi: Dotonbori Night Market, Osaka.

10. Takoyaki

Takoyaki JepangSudah banyak beredar di Indonesia, takoyaki ini juga semacam jajanan di pasar malam. Bentuk dan cara buatnya seperti poffertjes tapi gurih. Adonan tepung diisi dengan potongan gurita, dimasak di alat masak seperti panggangan kue cubit kemudian sesudah matang diberi taburan bonita flakes yang kalau kena panas bisa bergerak-gerak.

Rekomendasi: Dotonbori Night Market, Osaka.

11. Curry Katsu

Curry KatsuMakanan ini gampang banget ditemukan di restoran fast food ala Jepang. Sepiring nasi putih yang ditumpuk dengan potongan chicken katsu kemudian disiram dengan kuah kari kental berwarna coklat gelap. Wanginya khas dan rasanya juga sangat khas, beda dengan kari Indonesia ataupun kari India.

Rekomendasi: Curry House Coco Ichibanya (ada outlet yang HALAL), banyak lokasi di Jepang.

12. Donburi

DonburiSalah satu makanan Jepang kesukaan di Indonesia. Karena biasanya kalau chicken katsu agak seret dimakannya, tapi kalau ditambah siraman kocokan telur setengah matang dan irisan bawang bombay jadi lebih nikmat. Sama seperti curry katsu, donburi ini juga biasa ditemukan di restoran fast food ala Jepang karena penyajiannya sangat cepat.

Rekomendasi: Nakau (fast food restaurant), banyak lokasi di Jepang.

13. Miso soup

Miso SoupMiso soup di  Jepang bisa dibilang side dish wajib. Apapun makanannya, wajib pakai semangkuk miso soup. Sarapan pagi di hotel-hotel pun selalu sedia sepanci kuah miso. Di sini miso soup-nya tidak sebening miso soup di resto cepat saji ala Jepang di Indonesia. Agak kental dan pakai potongan daun bawang, telur dadar dan okra. Beda kota bisa beda jenis miso-nya. Kalau ke Nagoya mereka punya red miso yang warnanya lebih gelap dan rasanya sedikit lebih pahit.

Rekomendasi: Nakau (fast food restaurant), banyak lokasi di Jepang.

14. Onigiri

Onigiri JepangSiapa yang tidak kenal onigiri, opsi makan murah yang tersedia di semua minimarket di Jepang? Onigiri ini sering disebut nasi kepal. Nasi ketan dibentuk segitiga atau bulat yang diisi dengan berbagai kombinasi seperti daging ikan, telur, ayam, dll. Kadang ada yang pakai nasi polos kadang ada juga yang nasinya sudah diaduk-aduk dengan daging. Kemudian kebanyakan luarnya dibungkus pake lembaran nori (rumput laut kering).

Rekomendasi: cobain semua kombinasinya, tersedia di semua minimarket di Jepang.

15. Matcha Ice Cream 7 level

Suzukien Asakusa MatchaBelum afdol kayaknya kalau ke Jepang belum cobain matcha aslinya. Entah karena di Indonesia bubuk matcha sering dicampur dengan susu atau memang kualitas matcha yang dipakai beda, di Jepang matcha-nya biasanya lebih intense dan agak pahit. Kalau penasaran gimana rasanya matcha kualitas premium, cobain deh Matcha Ice Cream level 7 yang ada di Suzukien, gerai ice cream yang menawarkan 7 level ice cream matcha. Dari warnanya aja udah keliatan banget komposisi matcha-nya mulai dari yang ringan sampai yang intense.

Rekomendasi: Suzukien, Asakusa, Tokyo.

16. Matcha Parfait

Matcha ParfaitKalau sudah banyak nyobain matcha ice cream di Jepang, cobain Matcha Parfait yang beda-beda komposisinya tergantung kedainya. Intinya matcha parfait ini dessert yang disajikan pakai gelas tinggi. Isinya terdiri dari banyak sekali elemen berbahan matcha mulai dari matcha ice cream, matcha jelly, matcha syrup, matcha whipped cream yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lainnya seperti mochi, kacang merah, dll. Pokoknya 1 gelas bakal kenyang banget dan puas makan matcha-nya.

Rekomendasi: Saryo Tsujiri Gion Honten, Kyoto.

Kuliner Lokal JepangWah….ternyata lumayan banyak juga ya makanan Jepang yang lumayan populer dan mungkin sudah banyak beredar di Indonesia tapi seru dan wajib dicoba di negara aslinya. Intinya ga melulu untuk membandingkan mana yang lebih enak, karena bisa jadi lidah kita sudah terbiasa dengan rasa makanan Jepang di Indonesia (yang sebagian besar pasti sudah di-adjust sesuai selera orang Indonesia). Tapi kalau sudah berkunjung ke Jepang, kenapa ga sekalian cobain makanan aslinya itu seperti apa sih. Kan lumayan membuka cakrawala terhadap kuliner internasional. Ciehhh… Itadakimasu!!

Btw, dari daftar di atas, makanan mana yang paling kamu suka dan pengen banget dicoba saat kamu ke Jepang?

 

The post 16 Kuliner Lokal Jepang yang Wajib Dicoba di Negara Asalnya appeared first on Pergi Dulu.

Rekomendasi Kuliner di Ubud 2022

$
0
0

Bisa dibilang Ubud adalah salah satu area yang paling disukai oleh Adam, makanya beberapa kali liburan ke Bali pasti tidak melewatkan untuk menghabiskan waktu di Ubud. Berikut ini adalah daftar rekomendasi kuliner di Ubud yang semuanya tentu sudah pernah kami cicipi sendiri.

Beberapa tempat tersebut sudah agak lama kami kunjungi, namun sebagian baru kami kunjungi di pertengahan tahun 2022 ini. Sengaja kami pisahkan berdasarkan beberapa kategori supaya lebih gampang milihnya. Semoga ada yang cocok dan bisa jadi bahan pertimbangan buat pilih-pilih tempat makan di Ubud ya 😉

Kuliner lokal khas Bali

1. Warung Mek Juwel Nasi Campur Ayam

Lokasi: Sayan, Ubud.

Kayaknya nemu tempat ini dari rekomendasi follower IG beberapa tahun lalu. Sejak itu tiap ke Ubud berusaha mampir ke sini lagi. Warung Mek Juwel ini cuma jual 1 jenis makanan, yaitu nasi ayam. Yang kami suka dari nasi ayam di sini selain porsinya lumayan besar juga ayamnya yang berasa smokey, mungkin dari cara memasaknya. Harga seporsi nasi ayam Rp25.000 (tahun 2019).Nasi Campur Ayam Mek JuwelWarung Mek Juwel Nasi Campur Ayam

2. Babi Guling Pande Egi

Lokasi: Banjar Pande, Beng, Gianyar.

Karena Babi Guling Ibu Oka sepertinya sudah sangat mainstream, waktu terakhir di Ubud kami mencoba cari tempat babi guling lainnya. Ketemulah Babi Guling Pande Egi yang lokasinya di Gianyar. Ternyata tempatnya lumayan besar, lokasinya di area pesawahan dan terlihat sangat populer di kalangan masyarakat lokal. Ada beberapa bule yang berhasil ke sini gara-gara dibawa sama guide lokalnya. Babi guling di sini agak lebih pedas, tapi harganya murah banget. Yang biasa Rp15.000, yang spesial (lebih banyak dagingnya) Rp25.000 (tahun 2019).Babi Guling Pande Egi Di GianyarBabi Guling Pande Egi Gianyar

3. Nasi Ayam Kedewatan

4. Nasi Campur Bali

Lokasi: Kafe Batan Waru, Sun Sun Warung, Warung Puspa, Compound’s Warung

Sesuai namanya, nasi campur berbeda-beda komponen-nya di tiap tempat. Ada yang vegetarian, vegan ataupun pakai daging. Nasi campur Bali ini cocok dijadikan pilihan saat cari makanan halal karena tinggal pilih nasi campur vegetarian yang tidak pakai daging. Ada banyak warung ataupun restoran yang menjual menu ini dan sangat digemari oleh para wisatawan khususnya turis asing karena dalam 1 piring bisa mencicipi beberapa jenis masakan. Review lengkap tentang 4 Nasi Campur Bali favorit kami kan dibahas di postingan berbeda.Nasi Campur Bali Ubud

Warung Style

5. Fu Shou Noodle Club

Lokasi: Jalan Raya Andong, Peliatan, Ubud.

Warung kecil ini memiliki specialty jual berbagai menu bakmi (non-halal). Selain bakmi karet dengan topping komplit, di sini juga ada nasi hainam, nasi goreng dan beberapa menu cemilan seperti siomay, baso goreng, swikiaw. Semuanya enak-enak, tapi tempatnya agak kecil sehingga kadang harus antri nunggu meja kosong.Fu Shou Noodle Club Ubud

6. Made’s Warung Penestanan

Lokasi: Jalan Campuhan Br. Penestanan Kaja, Ubud.

Salah satu tempat makan murah kalau nginap di daerah Sayan yang memang tidak bisa dimasuki kendaraan roda empat. Made’s Warung ini masih seperti warung-warung sederhana model di Poppies Lane di Kuta yang menunya juga kebanyakan masakan rumah sederhana yang dimasak segar sesuai pesanan.

7. Warung Garasi

Lokasi: Jalan Wenara Wana no. 15, Ubud

Di sepanjang jalan utama Monkey Forest banyak sekali cafe-cafe yang sebagian besar harganya memang lumayan tinggi. Tapi kalau mau ngubek ke dalam gang-gang kecilnya, sebetulnya ada warung-warung kecil yang harganya masih normal, salah satunya Warung Garasi. Di sini menunya sederhana saja: nasi goreng, nasi capcay, soto ayam, gado-gado, dll.

8. Warung Pondok Madu

Lokasi: Jalan Jatayu Tebesaya, Peliatan, Ubud. 

Nemu tempat ini sebetulnya dari foursquare, waktu browsing-browsing tempat makan di sekitar hotel dan di-sort berdasarkan rating. Ternyata ratingnya lumayan tinggi. Begitu sampe sana untuk makan malam, ruame banget banyak yang antri. Untungnya kami cuma berdua jadinya gampang diselipin. Kalo diliat dari menu, yang paling mengundang dan sepertinya banyak dipesan turis domestik adalah iga bakar. Tapi kalo bule-bule sih keliatannya random aja pesennya, soalnya di sini menunya lumayan beragam. Kami pesan iga sambal matah dan nasi goreng iga. Enak dan empuk dagingnya. Juni 2022 lalu kami ke sini lagi dan masih enak-enak makanannya. Cobain deh Mie Goreng Kecombrang dengan topping kulit ayam crispy!!Iga Bakar Di Warung Pondok Madu Ubud
Warung Pondok Madu Ubud

9. Warung Bintang Bali

Lokasi: Jalan Tirta Tawar, Ubud. 

Lokasi warung ini lumayan jauh dari pusat kota Ubud. Tapi karena itu suasananya jadi lebih tenang dan damai karena di sekelilingnya masih banyak pemandangan hijau dari sawah-sawah. Bangunannya semi terbuka sehingga adem karena dilewati oleh angin semilir. Harganya tidak terlalu mahal dibandingkan cafe-cafe yang ada di pusat kota Ubud.Makanan Di Warung Bintang Bali
Warung Bintang Bali

Fine Dining

10. Locavore

Lokasi: Jalan Dewisita, Ubud.

Akhirnya kesampean ke sini juga waktu 10-year wedding anniversary bulan Juni 2022 lalu. Kalo ke sini mesti booking dulu dan kadang mesti jauh-jauh hari karena slot terbatas. Di sini bisa pilih waktunya lunch apa dinner tapi menunya sama. Bentuk menunya berupa tasting menu, ada sekitar 18 jenis makanan berbeda dalam porsi kecil yang disajikan secara beruntun. Harganya memang tidak murah, tapi pengalamannya itu yang bikin jadi memorable. Dan jujur, kreasi makanan di sini sangat pantas diacungi jempol, apalagi saat tau mereka menggunakan bahan makanan lokal. Locavore Ubud

11. Hujan Locale

Lokasi: Jalan Sri Wedari, Ubud. 

Hujan Locale ini adalah salah satu restoran yang digawangi oleh chef Will Meyrick yang juga pemilik E&O, Mama San, Sarong, Som Chai, serta beberapa resto ternama lainnya. Kalau mau ke sini dengan grup besar, sepertinya mesti booking jauh-jauh hari karena sering fully-booked. Di sini menu yang diangkat adalah berbagai masakan Nusantara yang dipoles dengan tampilan lebih berkelas. Kombinasi bumbu dan rasanya juga sangat kuat, bahkan beberapa bisa dibilang agak terlalu pedas (buat lidah bule). Tapi enak!Makanan Di Hujan Locale Ubud
Hujan Locale Ubud

12. Nusantara by Locavore

Lokasi: Jalan Dewisita, Ubud.

Salah satu restoran andalan kalau bawa tamu luar yang mau mencicipi kuliner khas Indonesia yang otentik di Bali. Hampir sama seperti Hujan Locale, di restoran Nusantara ini juga mereka mengusung masakan tradisional di beberapa tempat di Indonesia yang biasanya agak sulit didapatkan karena bukan masakan sehari-hari, bahkan beberapa menu mesti dimasak beberapa jam sebelumnya. Selain makanannya yang otentik dan berkualitas, kami juga suka minuman cocktailnya yang memiliki base rasa rempah-rempah tradisional.Makanan Di Nusantara Ubud
Nusantara Bu Locavore Ubud

Cafe

13. Titik Temu Coffee – Ubud Palace

Lokasi: Jalan Suweta, Ubud.

Selain tempat yang ok buat ngopi, di sini juga banyak menu makanan yang beragam baik menu Western maupun menu makanan Indonesia. Cobain deh Nasi Goreng Bali yang maknyus banget pake bumbu bali dan sate lilit. Harganya juga tidak terlalu mahal kalau dibandingkan cafe populer lainnya. Makanan Di Titik Temu Ubud

14. Suka Espresso

Lokasi: Jalan Raya Pengosekan, Ubud.

Suka Espresso menyajikan kopi yang enak, makanya tempat ini selalu ramai. Namun selain kopi, di sini juga ada menu makanan yang cukup beragam dan sama enaknya. Mereka punya beberapa menu all-day breakfast yang harganya Rp 50.000. Suka Espresso Ubud

15. Seeds Eatery

Lokasi: Jalan Raya Pengosekan, Ubud.

Tidak jauh dari Suka Espresso, kalau mau cari menu yang lebih Asian, bisa mampir ke sini. Di sini juga selalu ramai dan banyak yang sudah reservasi terlebih dahulu. Jadi kadang kalaupun dapat tempat on the spot ada batas waktunya. Menu di sini cukup simple, Thai fusion yang mudah diterima oleh lidah Indonesia. Katanya ownernya sama dengan Warung Siam yang ada di Jalan Goutama, tapi Seeds Eatery ini dibuat lebih modern dan mewah penyajiannya, harganya pun tidak semurah harga warung. Seeds Eatery Ubud

16. Seniman Coffee

Lokasi: Jalan Sri Wedari, Ubud.

Dulu ke sini karena memang kopinya enak dan vibe-nya juga enak buat nongkrong. Sekarang Seniman Coffee sudah berkembang jadi beberapa bangunan di sebelah maupun di seberangnya. Pagi-pagi bisa ke sini buat ngopi sekaligus makan pastry ataupun menu all day brunch lainnya. Selain itu ada banyak menu makanan berat lainnya yang belum sempat kami coba tapi bikin kami pengen balik lagi buat cobain. Brunch Di Seniman Coffee Ubud

17. Yellow Flower Cafe

Lokasi: Jalan Raya Campuhan, Sayan.

Dua kali kami menginap di AirBnB di daerah Penestanan, gara-gara itulah kami tau tentang Yellow Flower. Tempat ini sepertinya jadi tempat tongkrongan bule-bule yang lebih suka ketenangan dibandingkan Ubud sentral yang sudah semakin rame. Makanan di sini ada menu lokal dan Western,  harganya lumayan tinggi, tapi tempatnya enak banget buat dipake nongkrong. Salah satu favorit kami adalah nasi campurnya.Nasi Campur Di Yellow FlowerYellow Flower Sayan Ubud

18. Cafe Pomegranate

Lokasi: Jalan Subak Sok Wayah, Ubud. 

Selain lokasinya yang masih dikelilingi sawah, kami juga suka bentuk bangunan Pomegranate yang seperti rumah panggung raksasa dengan atap kerucut. Tempat duduknya ada yang lesehan dengan posisi paling dekat dengan pemandangan sawah. Menu di sini beragam dari menu masakan Indonesia, Asian serta Western. Porsi makanan di sini cukup besar. Untuk ke sini kalau lagi santai bisa jalan kaki dari depan gang di Jalan Raya Ubud atau kalau malas jalan kaki biasanya bisa naik ojek. Tidak bisa naik mobil.Makanan Di Cafe Pomegranate Ubud
Pomegranate Cafe

19. Namaskara Coffee & Superfoods

Lokasi: Jalan Tirta Tawar, Petulu. 

Tempat ini kami masukkan ke dalam daftar Coffee Shop Recommended di Ubud karena memang kopinya enak. Tapi selain kopi, makanannya juga enak. Mereka mengusung tema superfoods alias makanan sehat. Jadi kalau tidak salah di sini tidak ada daging. Kami pesan nasi campur dan meskipun tidak pakai daging tapi rasanya enak. Tempatnya juga enak buat nongkrong sambil laptopan.Nasi Campur Di Namaskara Ubud
Namaskara Cafe Di Ubud

20. Locavore to Go

Lokasi: Jalan Dewisita, Ubud.

Locavore to Go ini selain jual daging juga menyajikan beberapa menu simple yang dibuat pakai meat product tersebut. Jadi menunya memang cuma burger, hotdog, dll. Pokoknya berbagai jenis roti yang bisa diisi pakai daging. Kalau suka, nanti bisa beli dagingnya dari toko daging untuk dibawa pulang. Rasanya sih enak, tapi harganya lumayan tinggi.Makanan Di Locavore To Go Ubud
Locavore To Go Ubud

21. Halal Ubud Burger

Lokasi: Jalan Raya Ubud.

Sudah terlihat jelas dari judulnya kalau di sini salah satu tempat yang menyajikan makanan halal dan menunya adalah berbagai variasi burger, sandwich serta ada juga salad dan soup. Sebagian besar menu burgernya sudah termasuk kentang goreng. Tempatnya agak kecil tapi ada 2 lantai. Kadang antriannya bisa sampai ke jalanan.Halal Ubud Burger
Halal Burger Di Ubud

22. The Elephant

Lokasi: Jalan Raya Sanggingan, Kedewatan, Ubud. 

Salah satu cafe yang buka lumayan pagi di daerah Sanggingan. Menu di sini vegetarian, tapi tidak masalah karena banyak sekali variasi menunya, khususnya untuk sarapan. Cuma porsinya memang agak kecil, cocok buat yang ga suka makan banyak pagi-pagi. Yang menyenangkan dari The Elephant ini adalah pemandangannya yang tepat ada di seberang Campuhan Ridge Walk. Jadi pagi-pagi bisa sambil nontonin orang-orang yang lari pagi, sekedar jalan kaki sampai yang foto prewed di seberang lembah sana.The Elephant Cafe Sanggingan Ubud

23. Milk & Madu

Lokasi: Jalan Suweta, Ubud.

Buat kalian yang tau Milk & Madu di Canggu, ini bisa dibilang cabangnya di Ubud. Lokasinya sentral banget, di sebelah Babi Guling Ibu Oka dan di seberang Ubud Palace. Bangunannya besar dan beratap tinggi. Menunya sebagian besar Western food dan memang kopinya enak. Cocok untuk brunch santai bersama teman ataupun keluarga.Makanan Di Milk & Madu UbudMilk And Madu Ubud

Dessert

24. Tukies

Lokasi: Jalan Monkey Forest, Jalan Raya Ubud

Sebetulnya ini warung kecil yang menjual berbagai produk dessert berbahan kelapa. Menu favorit kami adalah yang paling standar, yakni es krim kelapa. Meskipun kesannya simple, tapi rasa kelapanya nonjok banget. Selain itu juga ada taburan kelapa kering dan semacam gula yang bikin tekstur es krimnya tidak membosankan karena ada krenyes-krenyes krispi. Di Ubud ada beberapa lokasi Tukies, tapi kami paling suka yang di Jalan Monkey Forest.Es Krim Kelapa Di Tukies Ubud
Tukies Ubud

25. Casa Luna

Lokasi: Jalan Raya Ubud.

Sebetulnya ini rekomendasi Adam karena dulu waktu Adam bikin travel guide untuk Bali, hampir setiap hari dia nongkrong di sini. Makanannya banyak menu masakan Indonesia, tapi disajikan dengan lebih berkelas karena memang banyak bule yang suka nongkrong di sini. Beberapa kali terakhir kami ke sini kalau lagi pengen dessert aja. Cake yang recommended: banoffee pie dan key lime pie!

Sudah cukup banyak kan ya pilihan tempat makan di Ubud-nya? Semoga ga bingung lagi ya waktu cari makan. Selamat kulineran di Ubud!

Buat yang cari tempat ngopi di Ubud, mampir ke sini –> Coffeeshop yang Recommended di Ubud 2022!! 

The post Rekomendasi Kuliner di Ubud 2022 appeared first on Pergi Dulu.

Viewing all 62 articles
Browse latest View live